nusabali

JBT Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Motor Jatuh ke Laut

  • www.nusabali.com-jbt-gelar-simulasi-penanganan-kecelakaan-motor-jatuh-ke-laut

MANGUPURA, NusaBali Jasamarga Bali Tol (JBT) menggelar simulasi penanganan kecelakaan lalulintas di Jalan Tol Bali Mandara jalan tol yang melintang di atas laut pada Selasa (24/11) sore.

Simulasi yang digelar tepat di titik Km 800 tersebut menggambarkan penanganan terhadap pengendara sepeda motor yang terlibat kecelakaan dan jatuh ke laut. Dalam simulasi itu, petugas evakuasi hanya membutuhkan waktu 16 menit dalam proses evakuasi hingga penanganan terhadap korban.

Humas Jasamarga Bali Tol I Putu Gandi Ginatra, menerangkan simulasi digelar sebagai upaya meningkatkan kemampuan tim, utamanya tim bagian operasional. Tim operasional mulai dari petugas patroli jalan tol, Polisi Lalulintas, tim Rescue Jasa Marga, dan tim medis mengasah kembali kemampuan dalam penanganan jika terjadi kecelakaan di jalan tol.

“Simulasi ini memang rutin kita adakan, supaya teman-teman di operasional selalu sigap dan siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Gandi, Selasa (24/11) sore.

Menurut Gandi, simulasi pada Selasa pukul 15.00 Wita itu digelar tepat di Km 800 arah pintu masuk gerbang Tol Bundaran Ngurah Rai, Tuban. Dalam simulasi itu digambarkan, ada seorang pengendara sepeda motor yang menabrak pembatas jalan dan jatuh ke laut. Selanjutnya, pengendara yang melintas melaporkan kejadian itu ke tim patroli jalan tol dan berkoordinasi dengan tim lainnya untuk proses penanganan.

“Memang sejauh ini tidak ada kejadian orang/pengendara yang sampai jatuh ke laut. Namun, kita tetap antisipasi, bagaimana penanganan dan juga respons time oleh tim kita,” tutur Gandi.

Setelah mendapat laporan, tim gabungan yang standby di Pos Benoa langsung bergerak menuju titik kecelakaan. Dalam simulasi itu digambarkan pula pengendara tergeletak di bawah tol beserta kendaraannya. Kemudian, tim langsung melakukan evakuasi baik terhadap korban maupun kendaraan. "Dalam simulasi itu, seluruh tim bekerja dengan cepat dalam penanganan. Sehingga, tercatat proses penanganan itu hanya 16 menit. Sejatinya untuk respons time kita sesuai SOP memang 30 menit. Tapi, ini jauh lebih cepat. Baik korban maupun kendaraan berhasil dievakuasi dalam waktu 16 menit,” ungkap Gandi.

Selama simulasi berlangsung, pihak JBT sama sekali tidak menutup akses masuk para pengendara sepeda motor. Hal ini semata untuk menggambarkan situasi kalau ada kejadian sebenarnya. Sehingga, pengendara yang melintas tetap menggunakan jalur seperti biasa.

“Pengguna jalan sama sekali tidak terganggu. Semuanya berjalan secara normal. Ya, ini semata untuk menggambarkan situasi seriil mungkin di lapangan,” ucap Gandi. *dar

Komentar