nusabali

Pandemi, Tenun Rangrang Nusa Penida Tetap Eksis

  • www.nusabali.com-pandemi-tenun-rangrang-nusa-penida-tetap-eksis

SEMARAPURA, NusaBali
Perajin kain tenun Rangrang di Dusun Ampel, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, masih tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.

Karena kain Rangrang bermotif khas Nusa Penida ini masih diminati oleh masyarakat umum maupun pegawai pemerintahan. Hal itu diakui salah seorang perajin kain Rangrang asal Dusun Ampel, Desa Pejukutan, Ni Kadek Sundari,27. “Sekarang saya masih mengerjakan pesanan dari Denpasar. Dalam dua hari, sedikitnya  saya mampu menenun seukuran kamben (2 meter  x 1 meter,Red),” ujar Sundari.

Dia mengaku dari penghasilan menenun kain Rangrang ini bisa untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Istri dari Komang Sudianta tersebut menjual kain Rangrang dengan harga variatif, mulai dari Rp 150.000 - Rp 200.000/lembar. “Kain Rangrang bermotif biasa, saya jual dengan harga Rp 150.000/lembar. Sementara untuk motif yang sulit, seperti motif loreng tentara seharga Rp 200.000 /lembar,” ujarnya.

Ibu yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menyebut, motif loreng lebih mahal. Karena proses  pembuatannya lebih rumit terutama saat menenun benang. Pesanan kain Rangrang motif loreng tersebut didapat langsung dari pengepul di Denpasar. “Saya hanya melakukan proses menenun saja, nanti setelah selesai diambil oleh pengepul,” katanya.

Sebelum pandemi, jelas Sundari, kain Rangrang kerap menjadi ciri khas oleh-oleh dari Nusa Penida. Namun di tengah anjloknya kunjungan wisatawan karena pandemi, kain ini beralih menjadi cinderamata yang diberikan kepada para pejabat saat berkunjung ke Bali. "Kain Rangrang kini bisa dibuat dengan motif apa saja, sesuai permintaan. Seperti motif loreng yang dipesan dari TNI," katanya. *wan

Komentar