nusabali

Atlet PON Mulai Jenuh

Latihan Terbatas Kian Tak Jelas

  • www.nusabali.com-atlet-pon-mulai-jenuh

Kami akui para atlet memang mulai jenuh. Mereka rindu dengan aktivitas normal. Dan, kejenuhan itu sempat kami denger langsung dari atlet sendiri.

DENPASAR, NusaBali
Sejumlah atlet PON Bali secara terang-terangan mengaku mulai jenuh dan kurang bergairah dengan latihan mandiri secara terbatas. Saat ini total ada 251 atlet Bali dari 28 cabang olahraga meraih tiket PON Papua XX/2021. Mereka biasanya latihan secara maksimal. Apapun program akan dijalani dengan sepenuh hati dan bergairah. Namun, pola latihan terbatas membuat atlet merasa cepat bosan dan jenuh.

"Kami akui para atlet memang mulai jenuh. Mereka rindu dengan aktivitas normal. Dan, kejenuhan itu sempat kami denger langsung dari atlet sendiri," kata Waketum KONI Bali, Maryoto Subekti, Senin (23/11). Menurut Sekjen PP FOKSI itu, saat ini kesehatan memang yang paling utama dijaga. Hanya saja rasa bosan dari atlet karena latihan terbatas juga tidak bisa dipersalahkan. Hal itu manusiawi, dan hal itu sangat wajar. Latihan sudah sangat terbatas. Proses ujicoba memang belum bisa dilakukan.

"Pasti ada seperti itu, rasa jenuh. Saya denger langsung cerita atlet seperti itu. Yang jelas, mau tidak mau aktivitas tetap jalan. Tapi tetap dengan mengutamakan protokol kesehatan secara ketat," kata Maryoto Subekti.

Sedangkan soal suntikan atau support anggaran dari pemerintah provinsi Bali untuk PON Papua, Maryoto Subekti berharap atlet tidak memikirkan semua hal itu. Lebih baik fokus melaksanakan tugas sebagai atlet. Tugas utamanya atlet adalah latihan. Mengingat, saat ini semua mengalami rasionalisasi.

Hanya saja Maryoto memastikan saat ini prosesnya memang masih Pelatda mandiri dengan menjalankan program latihan yang ditangani masing-masing pengurus cabor. Ini semua karena situasi yang ada. Lain lagi, kalau sudah normal kondisi pasti akan kembali ditarik ke program Pelatda Bali. Semua atlet PON kembali menjalani Pelatda Bali. Artinya, situasinya akan sama, seperti yang sudah-sudah. Mudah-mudahan bisa normal kembali.

Menurutnya, apapun bisa terjadi soal PON yang dijadwalkan pada 2-15 Oktober 2021. Bisa saja Covid-19 belum reda dan belum ada obatnya hingga berakibat pembatalan PON Papua. Dan, lain lagi ketika virus Corona sudah tidak ada lagi.

Semua cabor bisa kembali bergerak seperti normal kembali. Dan, pada saat situasi normal, nanti bisa melakukan latihan secara maksimal. Sehingga top performance akan muncul kembali jelang multi event empat tahunan antar provinsi itu. *dek

Komentar