nusabali

Bocah SD Tewas Tenggelam di Vila

  • www.nusabali.com-bocah-sd-tewas-tenggelam-di-vila

SINGARAJA, NusaBali
Musibah maut terjadi di Villa Sanghyang, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (23/11) pagi, ketika seorang bocah perempuan berusia 8 tahun tewas tenggelam dalam kolam vila tersebut.

Korbannya adalah Komang Devi Juliantini, 8, bocah Kelas II SD asal Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Informasi di lapangan, boah Komang Devi Juliantini ditemukan tewas tenggelam di dasar kolam Villa Sanghyang, Senin pagi pukul 10.30 Wita. Bocah malang ini awalnya datang ke vila tersebut bersama kakaknya, Putu Dea Kurnia Putri, 17, siswi sebuah SMK di Tejakula pukul 10.00 Wita. Selain mereka, juga ikut teman sekolah Putu Dera Kurnia, yakni Kadek Virawati, 17, siswi asal Banjar Dinas Kelodan, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula.

Mereka datang bertiga ke vila tersebut untuk menyewa lokasi guna membuat video dan berfoto, selain juga berenang, dengan membayar Rp 35.000. Begitu tiba di vila tersebut, bocah Komang Devi Juliantini bermain-main di sekitar pinggir kolam. Semula, bocah malang ini diawasi sang kakak dan temannya.

Selanjutnya, bocah Komang Devi ditinggal kakaknya untuk membuat video dan foto-foto di sekitar areal vila, yang berjarak 8 meter dari kolam di mana korban bermain. Tukang kebun di Vila Sanghyang, Made Suniyasa, 38, dan pemilik vila yakni Sherly Lestari, 32, sempat mengingatkan kepada kakak korban dan temannya agar tidak membiarkan bocah Komang Devi bermain di pinggir kolam, karena di-khawatirkan tidak bisa berenang. Namun, kakak korban yakni Putu Dea meyakinkan adiknya bisa berenang. Pemilik vila pun tidak lagi minta pengawasan bocah tersebut.

Naas, 15 menit kemudian usai membuat foto dan video tepatnya pukul 10.15 Wita, kakak korban tidak melihat adiknya di pinggir kolam. Dalam kondisi panik, kakak korban dan temannya berusaha mencari bocah malang ini di sekitar vila, termasuk areal dekat kolam.

Setelah dilakukan pencarian selama 15 menit, Putu Dea menemukan adiknya tenggelam di dasar kolam berkedalaman setinggi dada orang dewasa, sekitar pukul 10.30 Wita. Bocah Komang Devi ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Musibah maut ini kemudian dilaporkan ke polisi.

Menurut Kapolsek Tejakula, AKP Nyoman Adika, pihaknya menerima laporan kasus bocah tenggelam ini dari Bhabinkamtibmas Desa Sambirenteng. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Tejakula langsung terjun ke lokasi kejadian yang berjarak sekitar 7 kilimeter ke arah timur, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.

Bocah Komang Devi kemudian dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas I Tejakula untuk dilakukan pemeriksaan medis. Berdasarkan pemeriksaan petugas medis, bocah Komang Devi dinyatakan meninggal murni karena tenggelam. "Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal karena tenggelam dengan ciri-ciri mulut berbuih, tubuh sudah kaku, dan didapatkan lebam biru bagian dahi bawah,” jelas AKP Nyoman Adika.

Dari hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, menurut AKP Nyoman Ardika, bocah Komang Devi diduha tewas tenggelam setelah jatuh terpeleset ke dalam kolam. Saat terpelesat, dahi korban terbentur keras hingga jatuh pingsan dan akhirnya tenggelam.

AKP Nyoman Ardika menyebutkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Polsek Tejakula, pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai musibah. "Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi jenazah dan tidak akan melakukan tuntutan hukum terhadap pihak mana pun," katanya.

Korban Komang Devi Juliantini sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Kadek Werdiara dan Kadek Kartiniasih. Jenazah bocah perempuan berusia 8 tahun ini sudah dipulangkan dari Puskesmas I Tejakuala. Hingga Senin sore, jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka kawasan Banjar Kaja Kauh, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.

Perbekel Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana, mengatakan sejauh ini belum ditentukan kapan jenazah bocah tenggelam ini akan dimakamkan keluarganya. “Terkait upacara jenazah korban, masih akan dirembukkan pihak keluarga," ujar Ngurah Sadu saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin. *cr75

Komentar