nusabali

Jadi Selebriti Tetap Jualan Jaja Bali

Mengenal Nenek Selegram Bali, Jro Wayan Dersi

  • www.nusabali.com-jadi-selebriti-tetap-jualan-jaja-bali

Kemarin saya juga buat video sama Bapak Bupati Badung, sampai ditanya kok Meme bisa, padahal tidak belajar.

SINGARAJA, NusaBali

Tak banyak orang tahu tentang sosok Jro Wayan Dersi,73. Namun akan terkejut tatkala orang tahu, perempuan lingsir (tua) dengan kerutan alis khas inilah salah seorang selebriti istagram (selegram) yang sedang jadi perbincangan para netizen, khususnya di Bali.

Jro Dersi adalah seorang selebgram Bali yang terkenal melalui video kocak, karya anaknya sendiri, Kadek Puja Astawa. Pada kebanyakan video karya Puja Astawa melalui akun instagram haipuja. Dersi kerap menampilkan karakter seorang ibu kuno, kolot, katrok, ketinggalan zaman. Di balik kekolotan itu, dia juga kadang-kadang galak, sok pintar.

Dulu, Jro Dersi adalah salah seorang penari arja yang mumpuni. Namun kini ikut menikmati berkah bermain film pendek. Bahkan pada masa pandemi, penghasilannya di usia senja malah tak pernah surut saat bekerja dengan anak keduanya yang seorang fotografer.

Rumahnya di Jalan Teratai, Gang V, Nomor 4,  Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Ditemui NusaBali, Jumat (20/11) sore, dia dibangunkan oleh suaminya, I Gusti Gede Sueca. Perempuan asal Banjar/Desa Sidem Bunut, Bangli ini, baru saja terbangun usai mengistirahatkan tubuhnya sehabis lelah berjualan di Pasar Banyuasri. Di usia senja, masih tampak sehat dan energik. Dia mengaku masih tetap berjualan jajan Bali di pasar, meskipun kini sudah ada penghasilan lebih besar menjadi selebgram.

Sosok meme (ibu) yang wara-wiri di video pendek garapan anaknya itu, tampak sangat sederhana. Anak bungsu dari lima bersaudara pasangan I Nyoman Lagas dan Ni Nyoman Mawi ini hanya menggunakan kain dan baju kaos serta rambut di pusung. Ibu tiga anak ini mengaku tak menyangka jika kini bisa tenar dikenal banyak orang.

Sebagai tanda bahwa telah jadi selebritis, Jro Dersi sering disapa dan diajak foto bareng oleh orang yang tak dikenalnya. Terlebih saat melakoni aktivitas kesehariannya sebagai pedagang jajan tradisional Bali di pasar. “Saya tidak menyangka bisa terkenal seperti sekarang. Video anak saya banyak yang nonton. Padahal itu awalnya hanya iseng-iseng pas anak saya pulang dari Denpasar karena ada gempa diajak buat video,” jelas nenek yang mengaku tak nyaman memakai celana panjang itu.

Video pendek garapan pertama yang ‘dibintangi’ Jro Dersi, berjudul gempa. Saat itu memang sedang ada gempa Lombok yang juga dirasakan di hampir seluruh wilayah Bali. Saat diajak membuat video pertama kali oleh anak keduanya Puja Astawa, Jro Dersi mengaku hanya menyanggupi saja, karena anaknya bilang hanya untuk coba-coba. “Memang anak saya Puja itu dari dulu ingin buat video dehngan mengajak teman-teman. Tetapi karena semua tanya ‘berani bayar berapa’,  akhirnya, untuk cari pemain, pakai saya, ayahnya, adiknya Jentung, dan anaknya. Ternyata setelah diunggah banyak yang nonton,” ucap dia.

Video pendek karya Puja Astawa pada tahun 2018 lalu memang sangat cepat viral. Karena kontennya berupa lawakan dengan materi yang sangat dekat dengan masalah kehidupan nyata. Awal yang baik dengan followers 405.000, maka lanjut Puja Astawa mulai kebanjiran job. Karya yang konsisten mengemas dengan lawakan dan pesan moral semakin hari semakin ditunggu untuk ditonton. Rezeki yang didapatkan Puja Astawa pun mengalir kepada ibunya yang sering dilibatkan dalam penggarapan video pendek bermuatan endorse maupun non endorse.

Jro Dersi mengaku tak kesulitan memerankan sosok Meme yang diarahkan oleh anaknya. “Kemarin saya juga buat video sama bapak Bupati Badung, sampai ditanya kok Meme bisa, padahal tidak belajar. Ya karena saya dulu lama menjadi penari arja,” katanya. Sehingga seni peran yang dibutuhkan dalam konten video tak sulit untuk dipahami. Meskipun anaknya Puja Astawa selalu memberikan naskah apa tema dan apa yang harus diucapkan dalam dialog.

Perempuan dengan suara tinggi dan keras ini pun tak memungkiri jika dalam proses pembuatan video pendek terjadi pengulangan pengambilan gambar berulang kali sampai ketemu adegan, lafal hingga ekspresi yang pas dan kuat. “Ya kalau kurang pas diulang. Sering garap dari pagi sampai malam dalam satu video. Kadang saya pas ditonton orang banyak suka grogi, jadi harus ngulang-ngulang. Kalau di rumah juga sama seperti itu. Meskipun tidak grogi, tapi kalau ada yang kurang pas diulang sama Kadek (Puja Astawa,Red),” imbuh dia.

Jro Dersi tentu sangat bersyukur punya anak, Puja Astawa, yang menghargai jerih payahnya dalam ikut berkarya. Keterlibatannya dalam karya-karya darah dagingnya tak cuma-cuma. Jro Dersi tetap mendapatkan honor yang profesional dari anaknya saat diikutkan dalam proyek video. Bahkan nenek sembilan cucu ini tak tanggung-tanggung untuk pergi ke Denpasar naik angkutan umum jika diperlukan dalam video yang dibuat Puja Astawa. Jro Dersi mengaku tak enak jika harus diantar jemput anaknya Singaraja - Denpasar, terlebih job anaknya sedang menumpuk.

Puncak ketenarannya saat ini tak membuatnya silau. Meski kini kondisi keuangannya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hari tua. Dia pun tak mau melepaskan aktivitasnya sebagai pedagang jajan tradisional di pasar. Karena menjadi pedagang adalah jalan hidup dan pembuka pintu rezeki keluarga. Terutama, memenuhi kebutuhan anak-anak hingga menyekolahkan tiga anak sampai jenjang sarjana.

Dibalik kesuksesannya saat ini, ternyata Jro Dersi merupakan sosok perempuan pejuang keluarga yang hebat. Sejak belia, dia aktif berkesenian di kampungnya. Bersama remaja lain, dia bergabung dalam sekaa arja dengan peran Mantri Buduh. Kesenian arja yang menonjolkan seni tari dan tembang membuatnya dapat meraup sedikit rejeki untuk bekal di masa belia. Dia melakoni tari arja hingga usia 21 tahun, lanjut dipersunting oleh suaminya, Gusti Sueca, pria asal Kabupaten Karangasem. *lik

Komentar