Terkikis Air, Lantai Rumah Ambles

Sebelum jebol, pemilik rumah telah pindah tidur ke bangunan lainnya sehingga aman dari bencana. Lantai rumah jebol karena terkikis air. Ambles sedalam 2,5 meter dan retak 5 cm.

Kepala Lingkungan Ampel, Muh Isaa'n Sari mengatakan, di bawah bangunan rumah Wayan Sukadana ada saluran air. “Awalnya ada selokan, kemudian di atas selokan dibangun rumah sehingga air terus mengalir di bawah pondasi rumah, menyebabkan pondasi rumah terus terkikis,” jelas Muh Isaa'n Sari. Selain dilaporkan ke BPBD Karangasem, Muh Isaa'n Sari juga berencana melaporkan kejadian itu ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Harapannya selokan untuk irigasi tetap berfungsi dan rumah warga aman.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, bersama anggota langsung melakukan pengecekan lokasi. Menurut Ida Ketut Arimbawa, pondasi bangunan yang terus dialiri air menyebabkan struktur tanah jadi hanyut dan tergerus. Kekuatan bangunan terancam. “Mesti sejak awal dipastikan bangunan terbebas dari aliran air, apalagi sampai ada air masuk ke dasar bangunan, itu memang berbahaya,” katanya. Bisa saja bangunan itu berfungsi kembali, asalkan pondasi diperbaiki. Pastikan tidak ada lagi air mengalir menuju dasar bangunan.

Usai meninjau lantai rumah ambles, BPBD melakukan penanganan tanah longsor di Banjar Sidakarya, Desa/Kecamatan Sidemen. Tanah longsor menimpa badan jalan rabat beton. “Penanganan tanah longsor itu membutuhkan bantuan alat berat, perlu berkoordinasi dengan Dinas PUPR karena material longsor cukup banyak, tetapi akses masyarakat tidak terganggu karena masih ada jalan alternatif,” kata Ida Ketut Arimbawa. Di lokasi tanah longsor merupakan jalan lingkar. *k16