nusabali

16.569 Paket Sembako DID Turun di Kecamatan Mendoyo dan Jembrana

  • www.nusabali.com-16569-paket-sembako-did-turun-di-kecamatan-mendoyo-dan-jembrana

NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Putu Artha kembali menyalurkan bantuan sembako dari anggaran Dana Insentif Daerah (DID) reward penanganan Covid-19.

Setelah penyaluran 4.602 paket sembako di Kecamatan Pekutatan pada Senin (16/11), secara berturut-turut disalurkan 16.569 paket sembako di Kecamatan Mendoyo dan Jembrana, Rabu (18/11) dan Kamis (19/11).

Penyaluran ribuan paket sembako itu, ditandai penyerahan simbolis oleh Bupati Artha secara roadshow kepada sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di masing-masing desa/kelurahan. Dalam acara penyerahan bantuan tersebut, turut hadir perwakilan dari Kodim, Polres, Kejari Jembrana, Sekda Jembrana I Made Sudiada, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Jembrana, Camat bersama para Perbekel/Lurah.

Bupati Artha, di sela-sela penyerahan bantuan di wilayah Kecamatan Jembrana, Kamis kemarin, mengatakan bantuan sosial berupa paket sembako ini, masih berkaitan dengan bantuan di tengah pandemi Covid-19. Total ada 55.667 paket sembako dengan anggaran sebesar Rp 8,3 miliar yang dianggarkan melalui DID yang sebelumnya diterima Pemkab Jembrana sebagai salah satu kabupaten dengan penanganan Covid-19 terbaik di Indonesia.

Menurut Bupati Artha, reward dari Pemerintah Pusat itu tidak lepas dari perilaku kedisiplinan masyarakat Jembrana dalam menghadapi Covid-19. Mengingat pandemi Covid-19 juga masih berlangsung, dirinya mengajak semua pihak untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19.  “Kita semua ingin kondisi pandemi  ini bisa segera berakhir. Karena itu, sebelum vaksin disalurkan, tetap terapkan protokol 3M dengan disiplin,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Jembrana Made Dwipayana menyampaikan, ada 16.569 KMP di Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Jembrana yang menerima paket sembako dari anggaran DID ini. Untuk penerima bantuan di Kecamatan Mendoyo yang telah disalurkan pada Rabu (18/11), ada 9.532 KPM. Rinciannya, di Desa Penyaringan 1.727 penerima, Desa Yehembang 1.343 penerima, Kelurahan Tegal Cangkring 1.101 penerima, Desa Mendoyo Dauh Tukad 990 penerima, Desa Yehsumbul 984 penerima, Desa Pergung 864 penerima, Desa Yehembang Kangin 846 penerima, Desa Pohsanten 696 penerima, Desa Yehembang Kauh 640 penerima, Desa Mendoyo Dangin Tukad 226 penerima, dan Desa Delod Berawah 115 penerima.

Untuk di Kecamatan Jembrana yang disalurkan, Kamis kemarin, ada 7.057 KMP. Rinciannya, di Desa Air Kuning 963 penerima, Kelurahan Loloan Timur 960 penerima, Desa Dangin Tukadaya 900 penerima, Desa Perancak 890 penerima, Kelurahan Dauhwaru 821 penerima, Desa Batuagung 665 penerima,  Kelurahan Sangkaragung 530 penerima, Desa Yeh Kuning 486 penerima, Kelurahan Pendem 628 penerima, dan Desa Budeng 214 penerima. “Nanti akan dilanjutkan ke Kecamatan Negara dan Melaya. Paket sembako dari anggaran DID ini, juga bantuan tahap pertama. Nanti setelah penyaluran tahap pertama, ada bantuan tahap kedua. Totalnya selama dua tahap itu, kita siapkan untuk 55.667 KMP,” ujar Dwipayana.

Menurut Dwipayana, penerima bantuan paket sembako dari anggaran DID ini, ditentukan melalui usulan dari masing-masing desa/kelurahan. Data penerima dari desa/kelurahan tersebut, kemudian diverifikasi Dinas Sosial untuk memastikan KPM yang bersangkutan telah memenuhi. Di mana syarat utamanya, keluarga penerima bantuan ini, bukan keluarga ASN, TNI/Polri, BUMN, BMUD (termasuk yang pensiunan), dan bukan perangkat desa aktif. Syarat lainnya, bukan merupakan keluarga yang telah menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah Pusat. “Kalau yang sebelumnya menerima bantuan JPS (Jaring Pengaman Sosial) dari kabupaten ataupun bantuan dari desa, bisa diberi sembako dari anggaran DID ini. Terkecuali yang memang sudah dapat bantuan dari Pusat. Karena bantuan dari Pusat, diberikan bantuan sampai Desember. Sedangkan bantuan JPS atau pun bantuan dari desa, bantuannya selama 3 bulan,” pungkas Dwipayana. *ode

Komentar