nusabali

Bank di Kampung Turis Ini Seperti Bukan Bank

  • www.nusabali.com-bank-di-kampung-turis-ini-seperti-bukan-bank

MANGUPURA, NusaBali
Tidak ada kertas-kertas form layanan perbankan. Yang terlihat malah sejumlah iPad dan monitor komputer.

Dinding bangunan dua lantai itu pun bergaya pop art yang lebih cocok buat background main TikTok.
Jika di luar bangunan ini tidak ada tulisan Permata Bank, niscaya tidak akan berpikir bahwa bangunan yang berlokasi di Jalan Subak Sari, Canggu, Kuta Utara ini adalah bank.  “Ini adalah branch yang menghadirkan pengalaman digital dan menggabungkan antara layanan online dan offline perbankan,” kata Ricky Diego Yap, Region Head PermataBank wilayah Indonesia Timur, Selasa (17/11).

Begitu masuk ke dalam bank, nasabah langsung mendaftarkan nomor selulernya secara mandiri pada gawai yang tersedia. Petunjuk antrean pun langsung dinotifikasi ke seluler nasabah. Jika di lantai 1 disiapkan beberapa customer service, maka di lantai 2 sudah menunggu teller. Di dinding lantai 2 ini juga ada ornamen unik dengan QR Code yang ternyata terkoneksi dalam layanan Mobile X. Nah begitu di-scan melalui perangkat seluler kita, maka bisa dilakukan pembukaan rekening secara digital maupun layanan lainnya.

Hadirnya Permata Bank di Canggu sendiri sudah dimulai enam tahun silam dan menjadi pelopor bank di daerah yang kini tumbuh pesat dan menjadi kampung turis. “Namun sejak tiga bulan lalu kami bertransformasi dengan menghadirkan layanan digitalisasi,” kata Ricky.

Walaupun situasi ekonomi di Bali mengalami kontraksi sangat dalam, pada Triwulan III minus 12,28 persen, Ricky menyebut hadirnya layanan digital sangat relevan di Bali. “Kondisi pandemi Covid-19 membuat layanan meminimalkan kontak langsung, karena itu di sini paperless, tidak menggunakan kertas,” kata Ricky.

Lebih dari itu Bali dinilai sebagai daerah yang tepat untuk pengembangan digitalisasi karena di Pulau Seribu Pura ini dinilai paling gencar menggaungkan transaksi cashless.  Tapi Ricky menampik digitalisasi ini akan membuat tenaga kerja terpangkas. “Tidak juga, perbandingannya tidak banyak. Jika di kantor cabang konvensional memerlukan 10 orang, maka di sini sekitar 8 orang. Tenaga kerja masih diperlukan, karena kami masih memberi pelayanan offline,” kata dia.

Di bank yang berlokasi sangat dekat dengan Pantai Berawa ini, terlihat warga negara asing (WNA) keluar masuk memanfaatkan jasa perbankan PermataBank. WNA ini adalah para ekspatriat dan turis yang memperpanjang masa berliburnya di pulau Dewata pada masa pandemi. “Tapi mayoritas nasabah kami ya warga sekitar Canggu, terutama para pelaku pariwisata dan usaha lainnya,” jelas Branch Manager PermataBank Canggu Didik Pujihartono.

Branch digitalisasi ini menjadi yang ketiga di Indonesia, dan menjadi yang pertama di luar Jakarta. Konsep dan tampilan yang diusung adalah modern serta hadirkan pelayanan perbankan offline (dengan bantuan staf) dan online (self-service) yang didukung dengan digitalisasi melalui teknologi tinggi. “Ini memperlihatkan komitmen PermataBank untuk selalu memberikan inovasi terbaru kepada nasabah di layanan perbankan secara holistik yang costumer centric serta beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini,” tambah Executive Branch Manager PermataBank Bali I Wayan Sudana.*mao

Komentar