nusabali

Pohon Tumbang Timpa Palinggih Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Pikah

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-timpa-palinggih-pura-kahyangan-tiga-desa-adat-pikah

MANGUPURA, NusaBali
Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Abiansemal, Badung, Selasa (17/11) malam membuat sejumlah pohon tumbang.

Salah satunya pohon pala di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Pikah, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Pohon yang tumbang itu menimpa Palinggih Gedong Pepelik, bangunan Bale Piasan, bangunan Palinggih Dalem lan Puseh, dan bangunan Bale Pamios Mangku.

Kapolsek Abiansemal Kompol I Made Suparta dikonfirmasi, Rabu (18/11), mengatakan, penyebab pohon tumbang karena kencangnya angin di sekitar  lokasi. Dikatakan beberapa hari terakhir di wilayah tersebut dilanda angin cukup kencang. Selain karena angin, pohon berdiameter 1,5 meter itu juga keropos.

Mendapat informasi tersebut, jajaran Polsek Abiansemal mendatangi lokasi bersama dengan Bhabinkamtibmas Desa Blahkiuh Aiptu I Made Suwanda. Tim yang turun ke lokasi kejadian berkoordinasi dengan BPBD Badung bersama masyarakat setempat untuk melakukan penanganan.

“Tidak ada korban jiwa dan luka-luka saat kejadian. Untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, begitu ada informasi ada pohon tumbang segera kami gerakkan anggota dan berkoordinasi dengan BPBD Badung,” tutur Kompol Made Suparta.

Upaya penanganan pohon berukuran besar itu tidak bisa langsung diselesaikan malam itu juga. Ada beberapa kendala yang dialami petugas. “Upaya penanganan sudah dilakukan kemarin (Selasa) malam. Tapi karena kondisi gelap akibat listrik padam, maka penanganannya baru bisa diselesaikan hari ini (Rabu kemarin),” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata, membenarkan kejadian pohon tumbang di Desa Adat Pikah, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Kejadiannya pada Selasa (17/11) malam sekitar pukul 19.00 Wita.

“Akibat cuaca ekstrem, hujan deras dan angin kencang, pohon pala tumbang menimpa Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Pikah. Sejumlah palinggih diketahui rusak,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Menurut Wiranata, sejumlah palinggih yang rusak karena tertimpa pohon pala dengan tinggi sekitar 20 meter dan diameter 1,5 meter itu meliputi bangunan Palinggih Pepelik, bangunan Bale Piasan, bangunan Palinggih Dalem lan Puseh, dan bangunan Bale Pamios Mangku. “Untuk penanganan sudah dilakukan malam itu, namun karena kondisi gelap lantaran listrik padam, setelah berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk penanganan dilanjutkan pagi hari, Rabu (18/11),” jelasnya. Dia menyebut, proses penanganan dibantu warga setempat.

Disinggung mengenai kerugian akibat peristiwa itu, Wiranata menyatakan sekitar Rp 1 miliar. “Syukurnya tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian sekitar Rp 1 miliar,” tandasnya.

Pada bagian lain, Pj Perbekel Blahkiuh Ni Gusti Ayu Ngurah Masrini, membenarkan ada kejadian pohon tumbang tersebut. “Betul, tapi saya tidak tahu persis kejadiannya. Kami sudah ke lokasi bersama masyarakat,” katanya saat dikonfirmasi.

Apakah pascakejadian pihak desa adat akan melakukan upacara, dia mengiyakan. “Iya, pihak desa adat yang langsung menggelar upacara,” ungkapnya. “Langsung saja ke Bendesa Adat Pikah untuk lebih pastinya,” tandas Masrini.

Bendesa Adat Pikah I Made Sila Adnyana mengakui bencana pohon tumbang yang menimpa Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Pikah sempat terekam CCTV. “Kejadiannya sekitar pukul 19.00 Wita,” ungkapnya.

Pascakejadian pihak desa adat langsung melakukan upacara. “Kami tadi (kemarin) sekitar pukul 18.00 Wita, sudah melaksanakan upacara mecaru ayam brumbun, ngaturang guru piduka lan nuntun Ida Bhatara,” katanya sembari menyebut kerugian akibat musibah pohon tumbang di atas Rp 1 miliar. *pol, asa

Komentar