nusabali

Pipa Bocor, Air Bersih ke Kerambitan Terganggu

  • www.nusabali.com-pipa-bocor-air-bersih-ke-kerambitan-terganggu

Pipa 4 yang memasok air bersih untuk pelanggan di Unit Kerambitan, serta pipa 8 untuk wilayah Kecamatan Tabanan terjadi kebocoran di sejumlah titik.

TABANAN, NusaBali
Selama sepekan terakhir, wilayah Kecamatan Kerambitan dan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, mengalami gangguan pasokan air bersih. Gangguan ini terjadi akibat adanya kebocoran pipa.

Adapun wilayah yang mengalami gangguan air yakni Desa Baturiti, Langan, Belumbang, Yeh Malet, Tibubiu, dan Pasut di Kecamatan Kerambitan. Dan di Desa Tangguntiti Gede, Jakatebel, Teges, dan Beraban di Kecamatan Selemadeg Timur yang masuk pelanggan Unit Kerambitan, mengalami gangguan pasokan air bersih karena pipa 4 bocor.

Kemudian wilayah Kecamatan Tabanan terutama di Jalan Kamboja masuk wilayah Tabanan kota juga mengalami gangguan pasokan air, karena pipa 8 mengalami kebocoran. Dampak dari kebocoran pipa itu, ribuan pelanggan mengalami keluhan sama, pasokan air bersih terganggu.

Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Air Minum Tirta Amertha Bhuana Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas Perumda Air Minum Tirta Amertha Bhuana Agus Suanjaya, menjelaskan gangguan distribusi air di wilayah tersebut sudah dibenahi. Kebocoran air terjadi di Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan pada Selasa (17/11). Sementara wilayah lain mengalami kebocoran pada Senin (16/11). “Kami sudah benahi, pasokan air sekarang sudah normal,” kata Budi Gunawan, Rabu (18/11).

Menurut Budi Gunawan, kebocoran pipa memang sering terjadi disebabkan beberapa faktor terutama faktor alam. Untuk itu Perumda Tirta Amertha Bhuana sudah rutin melakukan pengecekan jaringan guna mengurangi kebocoran air.  “Memang setiap minggu ada saja gangguan, tetapi kami sudah tangani secepatnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, di tengah pandemi Covid-19, Perumda Air Minum Tirta Amertha Bhuana sudah melampaui target sambungan rumah tangga (SR) untuk berlangganan air bersih. Tahun 2020 target SR yang ditentukan 1.300 dan sekarang telah mencapai 1.400 SR. “Sambungan baru ini melampaui target karena disumbang oleh perumahan baru yang masih menggeliat,” kata Budi Gunawan.

Dia menjelaskan, jumlah permintaan SR baru tiap bulan stabil. Permintaan sambungan baru menyebar di kota dan pedesaan. “Biaya untuk SR baru pelanggan dikenakan standar terendah Rp 2,8 juta dengan ketentuan di lokasi atau tempat pelanggan baru sudah ada line pipa di depan dan jarak tidak melebihi 6 meter,” tandas Budi Gunawan. *des

Komentar