Bupati Suwirta : Mesin Pamsimas Jangan Didiamkan
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau pembangunan Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), di Banjar Babung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Selasa (17/11).
Bupati minta agar masyarakat setempat tak mendiamkan mesn Pamsimas lama-lama. Dari 14 desa di Klungkung yang menerima bantuan Pamsimas sejak tahun 2019 dari pusat dan daerah, belum semuanya dikelola maksimal oleh desa. Desa yang sudah memiliki Pamsimas tahun 2019, Desa Sekartaji bernilai Rp 511 juta, Tegak Rp 213 juta lebih, Paksebali Rp 161 juta, Batukandik Rp 245 juta, Getakan Rp 231 juta, Nyanglan Rp 231 juta, Batumadeg Rp 122 juta, Tihingan Rp 245 juta dan Akah Rp 245 juta.
Sedangkan tahun 2020, desa yang memiliki Pamsimas, yakni Desa Nyalian Rp 350 juta, Selat Rp 361 juta, Aan Rp 339 juta, Timuhun Rp 350 juta, Gunaksa Rp 350 juta. Anggaran untuk Pamsimas tersebut berbeda-beda tergantung kondisi geografis dan mata air.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta mengatakan dengan sutuasi seperti ini Pemkab akan menggenjot kepala desa agar segera mengelola air minum ini melalui BUMDes. Sehingga nanti desa bisa menggelola bisnis air sendiri agar kebutuhan dasar masyarakatnya segera bisa terpenuhi. “Jangan didiamkan berlama-lama, nanti mesinnya mati,” ujar Bupati Suwirta, didamping Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Rung (PUPR) Klungkung Anak Agung Lesmana.
Selain itu, Bupati Suwirta juga berharap desa yang sudah mempunyai Pamsimas agar bisa dikelola secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan air, di wilayahnya masing-masing. “Semoga kedepan program Pamsimas ini bisa berjalan secara maksimal agar desa bisa secara mandiri mengelola air bersih," imbuhnya. Kata Bupati Suwirta, air merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki masyarakat. Sehingga dengan adanya daerah yang mengalami krisis air bersih, maka Pemkab Klungkung wajib hadir untuk mengatasi persoalan tersebut.*wan
Sedangkan tahun 2020, desa yang memiliki Pamsimas, yakni Desa Nyalian Rp 350 juta, Selat Rp 361 juta, Aan Rp 339 juta, Timuhun Rp 350 juta, Gunaksa Rp 350 juta. Anggaran untuk Pamsimas tersebut berbeda-beda tergantung kondisi geografis dan mata air.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta mengatakan dengan sutuasi seperti ini Pemkab akan menggenjot kepala desa agar segera mengelola air minum ini melalui BUMDes. Sehingga nanti desa bisa menggelola bisnis air sendiri agar kebutuhan dasar masyarakatnya segera bisa terpenuhi. “Jangan didiamkan berlama-lama, nanti mesinnya mati,” ujar Bupati Suwirta, didamping Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Rung (PUPR) Klungkung Anak Agung Lesmana.
Selain itu, Bupati Suwirta juga berharap desa yang sudah mempunyai Pamsimas agar bisa dikelola secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan air, di wilayahnya masing-masing. “Semoga kedepan program Pamsimas ini bisa berjalan secara maksimal agar desa bisa secara mandiri mengelola air bersih," imbuhnya. Kata Bupati Suwirta, air merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki masyarakat. Sehingga dengan adanya daerah yang mengalami krisis air bersih, maka Pemkab Klungkung wajib hadir untuk mengatasi persoalan tersebut.*wan
Komentar