nusabali

Tutor Paket B Ikut Pelatihan Kurikulum Darurat

  • www.nusabali.com-tutor-paket-b-ikut-pelatihan-kurikulum-darurat

AMLAPURA, NusaBali
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika membuka latihan kurikulum darurat tahun 2013 di Gedung Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karangasem, Jalan Ahmad Yani, Amlapura, Senin (16/11).

Latihan ini melibatkan 45 tutor kesetaraan paket B atau setara SMP. Materinya menyangkut pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan konvensional.  Gusti Ngurah Kartika berharap PJJ bisa dilakukan secara daring. Jika akses internet tidak mendukung dan sarana juga tidak mendukung, bisa dilakukan konvensional dengan tatap muka terbatas memberikan tugas-tugas sekolah. Narasumber, I Ketut Latri, memberikan materi fleksibilitas pendidikan kesetaraan pembelajaran melalui daring dengan membentuk class room. Memudahkan tutor memantau siswa. Menurut Ketut Latri yang juga petugas pengawas SMP Disdikpora Karangasem ini, pembelajaran daring banyak kendala.

Ketut Latri mencontohkan, ada siswa menggunakan HP android orangtuanya, banyak juga siswa tidak punya HP android, kalau punya HP akses internet kurang mendukung. “Bagi yang tidak punya HP atau tidak ada akses internet, bisa datang ke sekolah mengambil tugas-tugas,” kata Ketut Latri. Pelajaran melalui daring selama ini kesannya menegangkan, siswa dijejali tugas. Sebaiknya sekali-sekali siswa diajak bermain-main dengan kuis yang masih ada kaitannya dengan mata pelajaran. Sehingga bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.

Kabid PAUD dan PNF Disdikpora Karangasem, I Nyoman Adil, mengatakan pelatihan kurikulum darurat digelar untuk persiapan tatap muka. “Begitu Karangasem masuk zona kuning, bisa dilakukan tatap muka karena siswanya sedikit, asalkan ketat memberlakukan protokol kesehatan,” kata Nyoman Adil. Sebab tidak semua wilayah di Karangasem terjangkau internet, terutama di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III. Salah satu tutor PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Murafiun, Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Amilatun mengaku telah melakukan belajar tatap muka seminggu sekali. “Siswa datang diberikan pemahaman singkat, lalu diberi tugas,” kata Amilatun.

Pengelola PKBM Batanghari di Banjar Pura Gae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Ni Wayan Rata, juga telah memberlakukan belajar tatap muka, seminggu sekali, dibagi dua kelas. “Saya memberlakukan tatap muka terbatas, sebab tidak memungkinkan belajar daring,” kata Ni Wayan Rata. *k16

Komentar