nusabali

Abrasi di Pantai Kuta Semakin Parah

  • www.nusabali.com-abrasi-di-pantai-kuta-semakin-parah

MANGUPURA, NusaBali
Dampak abrasi di kawasan Pantai Kuta yang dipicu tingginya gelombang air laut, makin parah. Informasinya, gelombang air laut pasang sempat terjadi pada Minggu (15/11) malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Bahkan air laut hingga ke jalan setapak yang ada di depan Kantor Pengelola Wisata Pantai Kuta. Akibat abrasi yang semakin parah, sejumlah pohon tumbang.  “Laporan dari anggota, kejadiannya sekitar pukul 10 malam (22.00). Air laut pasang hingga ke jalan setapak,” kata Ketua Pengelola Wisata Pantai Kuta Wayan Sirna, Senin (16/11).

Dia mengemukakan, peristiwa semacam itu sudah beberapa kali terjadi. Di mana gelombang pasang berulang mengakibatkan abrasi jadi bertambah parah. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Namun Dinas LHK tidak memiliki kewenangan atas penanganan hal tersebut.

Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista juga membenarkan terjadinya abrasi tersebut. Dia berharap agar segera mendapat atensi dari pemerintah. Karena keberadaan Pantai Kuta dinilai sangat penting bagi masyarakat, termasuk karena statusnya sebagai objek tujuan wisata internasional. “Kami berharap agar itu (penataan pasir pantai) dimasukkan dalam rencana penataan oleh Pemerintah Kabupaten Badung,” harap Wasista.

“Intinya bagaimana caranya agar abrasi tidak lagi terjadi. Namun tentunya tanpa mengganggu estetika, termasuk keberadaan ombak yang merupakan salah satu daya tarik di Pantai Kuta ini,” imbuh Wasista.

Menurut dia, sempat ada wacana penataan kawasan pesisir pantai termasuk di Pantai Kuta. Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi pasti soal kelanjutannya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, tak banyak memberikan komentar saat dikonfirmasi perihal penanganan abrasi di Pantai Kuta tersebut. Menurutnya persoalan anggaran yang jadi kendala utama saat ini. “Anggaran untuk penataan ini tidak tersedia, jadi kita tidak bisa melakukan penataan,” ujarnya.

“Sepertinya dengan kondisi ekonomi saat ini sulit untuk dianggarkan. Tapi coba konfirmasi langsung ke Pak Sekda,” tutur Surya Suamba.

Sementara Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa belum bisa dikonfirmasi, karena kemarin sedang menghadiri rapat. *asa

Komentar