nusabali

Malam, Galery dan Kafe Terbakar

Baru Buka Sepekan di Singakerta, Ubud

  • www.nusabali.com-malam-galery-dan-kafe-terbakar

Kerugian meteriil ditaksir Rp 2,5 miliar lebih. Berupa peralatan gelato berharga sekitar Rp 1 miliar, dan sisanya bangunan baru.

GIANYAR, NusaBali

Sebuah galery dan kafe Omah Gelato di Jalan Raya Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, terbakar, Sabtu (14/11) sekitar pukul 23.00 Wita. Kafe milik Nyoman Birit,50, tinggal di Banjar Duduk, Desa Singakerta, ini baru buka sepekan lalu. Kebakaran menghanguskan satu unit bangunan galery dan kafe luas 6,6 meter x 30 meter.

Tak ada korban jiwa. Kerugian meteriil ditaksir Rp 2,5 miliar lebih. Berupa peralatan gelato berharga sekitar Rp 1 miliar, dan sisanya bangunan baru renovasi full kaca. "Bangunan sudah semua hancur.  Paling mahal itu kan mesin-mesinnya, mesin gelato kan mahal sekitar Rp 1 miliar jika, sama bangunan sampai Rp 2,5 miliar," ungkapnya, Minggu (15/11).

Saat kejadian, Nyoman Birit mengatakan galery dan kafenya sudah tutup. "Kejadian persisnya saya kurang tahu. Karena saya ada di rumah. Tiba-tiba dapat kabar dari teman bahwa ada kebakaran," ungkapnya. Begitu meluncur ke lokasi, Nyoman Birit sudah mendapati 5 unit mobil Damkar berjibaku memadamkan api yang menghanguskan tempat usahanya ini.

"Tiba di lokasi, sudah banyak mobil damkar," ungkapnya. Dalam situasi itu, Nyoman Birit tak bisa berbuat banyak. Dia hanya meratapi tempat usaha yang baru dibuka 6 November 2020 ini, hancur.  "Saya baru buka tanggal 6 minggu lalu. Tapi bangunannya sudah lama. Saya buka gelato shop," terangnya.

Untuk mengecek kejadian, Nyoman Birit mengatakan sudah mengambil rekaman CCTV. Namun belum diketahui apakah bisa dibuka atau tidak karena terbakar. Hanya saja, dia pilih tidak melapor polisi atas kejadian kebakaran itu. "Saya ingin tahu saja, tidak ada niat lapor polisi," jelasnya. Ditanya mengapa, Nyoman Birit mencoba untuk mengikhlaskan. "Saya berpikir, kalau misal ada orang sebagai pelaku. Orang itu kan punya istri punya anak, kasihan. Misalkan, ada orang yang melakukan ini, saya akan maafkan," ujarnya. Terlebih, korban sempat menduga, kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik. "Mungkin korsleting listrik, tapi belum ada yang bisa memastikan," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang juga membidangi Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar, I Made Watha menjelaskan timnya telah turun ke lapangan untuk memadakan api. Disebutkan, anggotanya telah di lokasi sekitar pukul 23.07 Wita, setelah mendapat laporan kejadian tersebut. "Kami atensi dengan pengerahan lima armada. Penyebabnya masih dalam penyelidikan pihak berwajib," jelas pejabat asal Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.

Watha mengaku, meskipun mengerahkan lima armada, pemadaman api itu cukup lama, sekitar 1 jam lebih. ‘’Karena arel kebakaran cukup luas dan kobaran api besar," jelasnya. *nvi

Komentar