Kemenparekraf Bersih-bersih Objek Wisata di Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan aksi bersih-bersih di objek dan daya tarik wisata yang ada di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Sabtu (14/11).
Aksi ini mengusung tema BISA, Bersih, Indah, Sehat, dan Aman. Program ini dilaksanakan menjelang dibukanya kunjungan wisata internasional di tanah air. Di Kabupaten Gianyar, program BISA dipusatkan di Goa Gajah, objek wisata Yeh Pulu, dan Pura Pengastulan.
Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Jimin, menyebutkan industri pariwisata terpuruk akibat pandemi Covid-19. Akibatnya sejumlah objek wisata di tanah air tidak terurus, akibat tidak ada kunjungan. Kini menjelang dibukanya kunjungan wisatawan manca negara, program BISA ini diharapkan dapat menggugah warga dan mulai melakukan bersih-bersih. Sehingga saat dibukanya kunjungan internasional, sudah siap menyambut dengan lingkungan yang bersih, indah, sehat, dan aman.
“Daerah daya tarik yang bersih, dilengkapi sarana protokol kesehatan, seperti sarana mencuci tangan atau cairan hand sanitizer, sehingga pengunjung aman dari paparan Covid-19,” kata Jimin.
Perbekel Bedulu Putu Ariawan menyambut positif program BISA dari Kemenparekraf. Diakuinya kegiatan ini mampu memotivasi penari kecak yang memang lahir di tahun 1930-an di desa ini.
Selain di Gianyar, jajaran Kemenparekraf juga melakukan peninjauan ke Penglipuran dan Geo Park Bangli, serta Desa Wanagiri dan daya tarik wisata Lovina di Singaraja. *nvi
Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Jimin, menyebutkan industri pariwisata terpuruk akibat pandemi Covid-19. Akibatnya sejumlah objek wisata di tanah air tidak terurus, akibat tidak ada kunjungan. Kini menjelang dibukanya kunjungan wisatawan manca negara, program BISA ini diharapkan dapat menggugah warga dan mulai melakukan bersih-bersih. Sehingga saat dibukanya kunjungan internasional, sudah siap menyambut dengan lingkungan yang bersih, indah, sehat, dan aman.
“Daerah daya tarik yang bersih, dilengkapi sarana protokol kesehatan, seperti sarana mencuci tangan atau cairan hand sanitizer, sehingga pengunjung aman dari paparan Covid-19,” kata Jimin.
Perbekel Bedulu Putu Ariawan menyambut positif program BISA dari Kemenparekraf. Diakuinya kegiatan ini mampu memotivasi penari kecak yang memang lahir di tahun 1930-an di desa ini.
Selain di Gianyar, jajaran Kemenparekraf juga melakukan peninjauan ke Penglipuran dan Geo Park Bangli, serta Desa Wanagiri dan daya tarik wisata Lovina di Singaraja. *nvi
1
Komentar