6 Formasi CPNS Kosong Diisi Peserta Lain
NEGARA, NusaBali
219 peserta telah dinyatakan lolos seleksi CPNS Pemkab Jembrana 2019. Dari 219 peserta itu, 6 diantaranya merupakan peserta yang dinyatakan lolos karena memenuhi ketentuan optimalisasi formasi.
Optimalisasi formasi itu merupakan pengisian terhadap sejumlah formasi kosong dengan peserta yang melamar jabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama pada formasi lain. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana I Made Budiasa, Jumat (13/11), mengatakan dari pendaftaran hingga proses Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), sebenarnya ada 17 formasi yang kosong dari total 320 formasi CPNS Pemkab Jembrana 2019. Dari 17 formasi yang kosong itu, 14 merupakan formasi umum, dan 3 formasi khusus penyandang disabilitas. “Kalau tidak ada optimalisasi formasi, sebenarnya ada 17 formasi yang kosong. Setelah dioptimalisasi, 11 formasi yang tetap kosong,” ujarnya.
Menurut Budiasa, optimalisasi formasi itu diatur langsung dengan sistem dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Peserta yang terpilih mengisi jabatan kosong itu juga ditentukan berdasar rangking tertinggi. “Jadi diantara sisa peserta yang kemarin tidak lolos pada jabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama dengan formasi yang kosong itu, yang dipilih tetap yang nilainya tertinggi,” ucap Budiasa yang juga Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel) CPNS Pemkab Jembrana 2019 ini.
Budiasa mengatakan, dari 6 formasi yang dapat terisi melalui optimalisasi formasi itu, 3 diantaranya merupakan formasi umum dan 3 formasi khusus penyandang disabilitas. Di mana untuk peserta yang akhirnya mengisi 3 formasi khusus penyandang disabilitas, merupakan peserta dari formasi umum. “Jadi 11 formasi yang tetap kosong, semuanya formasi umum. Yang tetap kosong itu, memang tidak bisa dioptimalisasi, karena tidak ada peserta lain dalam jabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama dengan 11 formasi yang kosong itu,” ungkapnya.
Sesuai data, adapun 11 formasi umum yang tepat kosong itu, 3 diantaranya adalah formasi untuk jabatan Penyuluh Kesehatan. Kemudian 8 formasi lainnya, masing-masing adalah formasi Entomolog Kesehatan, Pranata Laboratorium Kesehatan, Pembimbing Kesehatan Kerja, Pengawas Benih Tanaman, Sanitarian, Teknisi Elektromedis, Analis Kepegawaian, dan Teknisi Perkebun Rayaan. *ode
Menurut Budiasa, optimalisasi formasi itu diatur langsung dengan sistem dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Peserta yang terpilih mengisi jabatan kosong itu juga ditentukan berdasar rangking tertinggi. “Jadi diantara sisa peserta yang kemarin tidak lolos pada jabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama dengan formasi yang kosong itu, yang dipilih tetap yang nilainya tertinggi,” ucap Budiasa yang juga Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel) CPNS Pemkab Jembrana 2019 ini.
Budiasa mengatakan, dari 6 formasi yang dapat terisi melalui optimalisasi formasi itu, 3 diantaranya merupakan formasi umum dan 3 formasi khusus penyandang disabilitas. Di mana untuk peserta yang akhirnya mengisi 3 formasi khusus penyandang disabilitas, merupakan peserta dari formasi umum. “Jadi 11 formasi yang tetap kosong, semuanya formasi umum. Yang tetap kosong itu, memang tidak bisa dioptimalisasi, karena tidak ada peserta lain dalam jabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama dengan 11 formasi yang kosong itu,” ungkapnya.
Sesuai data, adapun 11 formasi umum yang tepat kosong itu, 3 diantaranya adalah formasi untuk jabatan Penyuluh Kesehatan. Kemudian 8 formasi lainnya, masing-masing adalah formasi Entomolog Kesehatan, Pranata Laboratorium Kesehatan, Pembimbing Kesehatan Kerja, Pengawas Benih Tanaman, Sanitarian, Teknisi Elektromedis, Analis Kepegawaian, dan Teknisi Perkebun Rayaan. *ode
1
Komentar