nusabali

Pemkab Badung Bakal Gelar Ngaben Bikul

Subak Diminta Tangkap Bikul Jantan dan Betina untuk Simbolisasi Ngaben

  • www.nusabali.com-pemkab-badung-bakal-gelar-ngaben-bikul

Jalur niskala dengan menggelar Ngaben Bikul ini ditempuh dengan harapan hasil pertanian di Badung melimpah, tanpa adanya gangguan hama.

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan akan melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Harapannya agar para petani bisa bercocok tanam dengan baik dan tidak mengalami gagal panen.

Ngaben bikul dirancang oleh Dinas Pertanian dan Pangan bersama Dinas Kebudayaan Badung pada 19 November 2020 mendatang. Lokasinya dipusatkan di Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi. “Setelah kita tentukan hari baik (dewasa ayu) untuk melaksanakan ngaben bikul, kami berharap subak yang ada di Badung menangkap sepasang dengan jenis kelamin jantan dan betina. Penangkapan bikul pun juga dilakukan pada hari baik,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, Jumat (13/11).

Wijana juga mengingatkan agar dalam penangkapan bikul tidak boleh dilakukan sembarangan. Pihak subak diminta untuk matur piuning terlebih dulu atau memohon keselamatan. Wijaya juga sarankan agar penangkapan bikul dikoordinasikan oleh Majelis Madya Subak Kabupaten Badung.

Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini menegaskan semua subak yang ada di Kabupaten Badung sudah diminta mencari sepasang bikul tersebut. Paling terakhir atau paling lambat dikumpulkan kepada panitia pada 18 November 2020.

“Sesuai prosesi ngaben pada umumnya, tanggal 18 November itu akan dilakukan upacara ngeringkes. Upacara ngeringkes ini dilakukan sama dengan upacara pembersihan dan penyucian, dengan harapan hama tikus tidak mengganggu lahan pertanian,” jelas Wijana.

Setelah upacara ngeringkes, keesokan harinya baru dilaksanakan upacara pengabenan bikul tersebut. “Jalur niskala ini kami tempuh dengan harapan hasil pertanian di Badung melimpah, tanpa adanya gangguan hama,” imbuhnya.

Disinggung mengenai jumlah subak yang ada di Badung, Wijana mengungkapkan jumlah subak di Badung sebanyak 215 subak, yang terdiri dari Subak Yeh sebanyak 121 dan Subak Abian sebanyak 94. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, secara terpisah mengatakan jika prosesi ngaben bikul dilakukan guna mengusir hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga. “Ngaben bikul akan kita laksanakan pada 19 November 2020,” ujarnya.

Mantan Camat Petang itu menyatakan prosesi ngaben bikul sama dengan ngaben pada umumnya. Hanya saja bikul atau tikus yang akan diaben nanti dilakukan secara simbolis yang berjenis kelamin jantan dan betina. Setelah ngaben, nantinya akan ada prosesi nganyud di Pantai Seseh. Usai nganyud akan ada acara nunas tirta (mengambil air suci) di segara atau pantai.  Nah, tirta tersebutlah akan dibagikan ke semua krama subak untuk dipercikkan ke semua lahan persawahan yang ada di Badung.

“Semua subak akan dibagikan air suci atau tirta ini, dengan harapan petani memercikkan ke sawahnya dan berdoa agar hama hilang dan hasil panen bisa maksimal,” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektare dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektare. *asa

Komentar