nusabali

PEN Terumbu Karang Serap Pekerja Terdampak Pandemi

  • www.nusabali.com-pen-terumbu-karang-serap-pekerja-terdampak-pandemi

SINGARAJA, NusaBali
Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dipilih menjadi salah satu lokasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui restorasi terumbu karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) oleh Kementerian Kelautan RI pada Oktober lalu.

Di wilayah Buleleng sendiri ada lima pantai lain yang menjadi lokasi program ini selain di Pantai Penimbangan, Desa Baktisraga. Yakni di Pantai Happy di Desa Tukadmungga, Pantai Lovina di Desa Kalibukbuk, Pantai Pacung di Desa Pacung, Pantai Bondalem di Desa Bondalem, dan Pantai Les di Desa Tejakula.

Selain untuk pelestarian terumbu karang, program ini ditujukan untuk membangkitkan perekonomian yang terdampak Covid-19. Sehingga dalam pelaksanaannya program ini menyerap para pekerja yang terdampak Covid-19, khususnya mereka yang bekerja di bidang pariwisata bahari.

Program ini menggandeng Yayasan LINI Foundation yang bergerak di bidang konservasi terumbu karang. Koordinator tim wilayah Yayasan LINI, Kadek Pendi Wirawan mengatakan, alokasi dana yang digunakan dalam program ini sebesar Rp 15 miliar dengan luas total rehabilitasi terumbu karang sekitar 4 hektare.

Program ini ditujukan dapat menyerap tenaga kerja di masing-masing desa yang terpilih. Di Desa Baktiseraga sendiri ada sedikitnya 300 orang pekerja yang direkrut untuk dipekerjakan dalam program ini. Sebagian besar mereka adalah masyarakat pesisir. Mereka diberdayakan dalam pembuatan struktur rumah terumbu karang buatan.

Pembuatan struktur rumah terumbu karang buatan ini bertujuan sebagai media tumbuh terumbu karang yang dikonservasi di perairan Pantai Penimbangan. Ada tiga jenis media tumbuh terumbu karang yang dibuat yaitu pisdom, roti buaya dan spider. Masing-masing media tersebut dibuat sebanyak 200 hingga 300 buah.

Dia menuturkan, para pekerja tersebut diberikan target penyelesaian pembuatan media terumbu karang selama 30 hari. Setelah selesai, struktur rumah terumbu karang buatan akan langsung dipindah dan diturunkan ke laut. "Untuk proses pemindahan dan penurunan ke laut ada waktu sekitar 20 hari," kata dia, Kamis (12/11).

Program PEN melalui restorasi terumbu karang di Desa Baktisraga ini menuai tanggapan positif dari Perbekel Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada. Kata dia, kehadiran program ini sedikit tidaknya membangkitkan perekonomian yang lesu seperti saat ini. Pasalnya banyak warganya yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19.

Kata dia, para pekerja yang terdampak tersebut dibuat produktif lewat program ini. Para pekerja juga diberdayakan dengan diberikan pelatihan selama dua hari sebelum memulai pembuatan rumah terumbu karang buatan. "Kami pihak desa merekomendasikan para pekerja dari desa," ujar Gusti Armada.

Terkait skema pengupahan, para pekerja tersebut diberikan upah sebesar Rp 100 ribu setiap hari. "Kami melibatkan tenaga kerja dari desa yaitu sebagai penggarap sekitar 200 orang, tukang bangunan sekitar 50 orang, tukang las sekitar 15 orang, ada juga mandor, serta penyelam nantinya. Program ini sangat membantu dalam situasi saat ini," sebutnya.

Disinggung mengenai dana yang dialokasikan, dia tidak mengetahui pasti jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk program ini. Karena pihak desa hanya memberikan rekomendasi para pekerjanya. "Kami di desa hanya merekomendasikan pekerja dari desa serta membantu proses agar program ini bisa berjalan dengan baik," tandasnya.*cr75

Komentar