nusabali

PDIP Bali Tunjuk Angka Unggul Jaya-Wibawa di Atas 70%

Golkar Klaim Keunggulan Paket Amerta 53 %

  • www.nusabali.com-pdip-bali-tunjuk-angka-unggul-jaya-wibawa-di-atas-70

DENPASAR, NusaBali
Klaim Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, kalau Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta) unggul 53 % dari lawannya I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) dipatahkan DPD PDIP Provinsi Bali.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali, I GN Alit Kusuma Kelakan, dihubungi NusaBali, Rabu (11/11) mengatakan klaim kubu Golkar sah-sah saja sebagai sebuah mimpi dan cita-cita.  "Sah-sah saja, tetapi kami punya survei internal pasangan Jaya-Wibawa menang di atas 70 %," ujar Alit Kelakan. Bahkan menurut Alit Kelakan, dari 6 Pilkada di Provinsi Bali 9 Desember 2020 mendatang, di Pilkada Denpasar ditarget PDIP merebut kemenangan dengan angka tertinggi dari 5 daerah lainnya. "Kalau kubu sebelah bercita-cita segitu (53%) sah-sah saja. Tetapi hasil survei dan hitungan internal kami, pasangan Jaya-Wibawa justru diestimasi meraih kemenangan paling tinggi dari 6 Pilkada di kabupaten dan kota," tegas Anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali ini.

Alit Kelakan menakar keunggulan Jaya-Wibawa tersebut dari beberapa tolok ukur, tidak berdasarkan reka-reka belaka. Mulai dari figur Jaya-Wibawa. Sosok Jaya Negara adalah sosok figur yang bersih, tidak pernah bermasalah. Ketika menjadi Wakil Walikota figur Jaya Negara sosok bersih. Kemudian Arya Wibawa juga sama, sebagai figur yang bersih. "Figur Jaya-Wibawa ini performancenya merakyat, bersih tidak pernah kena masalah dan cedera di masyarakat," ujar Alit Kelakan.

Kemudian figur Jaya-Wibawa juga memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Jaya Negara sebelum menjadi Wakil Walikota pernah menjabat Ketua Komisi C DPRD Denpasar. Kemudian Arya Wibawa pengalaman 4 periode sebagai Anggota DPRD Kota Denpasar. "Kalau Paslon sebelah belum pernah punya pengalaman," ujar mantan Wakil Gubernur Bali periode 2003-2008 ini.

Kemudian paramater Jaya-Wibawa akan mengatasi penantangnya Amerta di Pilkada Denpasar 9 Desember 2020 nanti adalah partai koalisi pengusung yang solid bekerja. "Gerakan partai koalisi di sini sangat kuat ke bawah. Jadi betul-betul gerak dan hidup mesinnya. Gerakan koalisi yang masif ini modal kuat untuk meraup kemenangan," tegas Alit Kelakan.

Ketika ditanya ada isu serangan fajar (money politics) yang akan menjadi kunci kemenangan Paslon di Pilkada Denpasar, Alit Kelakan mengatakan tidak mempengaruhi. "Denpasar itu masyarakatnya cerdas. Nggak akan pengaruh," ujar politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Paslon Jaya-Wibawa, I Ketut Suteja Kumara, secara terpisah menyebutkan klaim kubu Golkar bahwa Amerta unggul 53 % adalah hitungan di atas kertas. "Wajar orang berhitung segitu. Kalau Jaya-Wibawa punya keyakinan memenangkan Pilkada Denpasar 73 %," ujar Suteja Kumara. Namun demikian Jaya-Wibawa tidak akan larut dengan hitung-hitungan politik mengukur kemenangan. Karena sisa waktu masih sebulan menuju 9 Desember 2020.

"Bidikan kami sekarang bagaimana visi misi Jaya -Wibawa sampai dan mengakar di masyarakat dipahami dan masyarakat mempercayakan pilihan kepada Jaya-Wibawa," pungkas Suteja Kumara.*nat

Komentar