nusabali

Pemerintah Bidik Ekspor Biomassa ke Jepang

  • www.nusabali.com-pemerintah-bidik-ekspor-biomassa-ke-jepang

JAKARTA, NusaBali
Pemerintah membidik pemenuhan kebutuhan biomassa di Jepang karena ada peluang besar ekspor komoditas itu khususnya berasal dari cangkang kelapa sawit dan pelet kayu.

"Pemerintah Indonesia berusaha menjaga kualitas dan kuantitas produk biomassa agar dapat memenuhi standar yang dibutuhkan pasar di Jepang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam kick off virtual rencana kerja pasar bioenergi Jepang, di Jakarta, Selasa (10/11).

Menurut Airlangga, peluang ekspor biomassa itu terbuka lebar karena Indonesia salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Indonesia pun punya potensi limbah dari proses minyak kelapa sawit, seperti cangkang sawit sebagai sumber energi bersih.

Untuk pemenuhan dalam negeri, pemerintah berupaya meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai alternatif membangkitkan energi listrik dan industri.

Sedangkan sektor transportasi, pemerintah sedang mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan atau bio fuel menggeser penggunaan bahan bakar fosil dengan mengenalkan bio diesel dan membangun kilang hijau untuk memaksimalkan potensi minyak sawit.

Upaya itu, lanjut dia, sejalan dengan target pemerintah mengurangi emisi hingga 29 persen tahun 2030 atau 41 persen jika mendapat dukungan internasional menuju sistem energi lebih bersih.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menambahkan pengembangan bioenergi merupakan salah satu strategi dalam mitigasi gas rumah kaca. Selain itu, juga sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat untuk pemanfaatan bioenergi.

Airlangga menyebutkan target penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen tahun 2025 dan 31 persen tahun 2050. Saat ini, lanjut dia, pencapaian di Indonesia baru mencapai 9,5 persen dan Jepang tahun 2030 menargetkan 22-24 persen dari seluruh kebutuhan energinya. *ant

Komentar