nusabali

Disdikpora Rekrut 33 Proktor SD

  • www.nusabali.com-disdikpora-rekrut-33-proktor-sd

Sesuai rencana AKM sebagai pengganti USBN berbasis komputer tahun ajaran 2020/2021.

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem merekrut 33 proktor tingkat SD. Proktor akan bertugas sebagai CBT (computer based test) yang bertanggungjawab sebagai kendali server dalam UNBK. Tugas lainnya menyiapkan perangkat komputer, berkoordinasi dengan teknisi agar saat digunakan komputer tidak ada kendala.

Kepala Bidang Ketenagaan SD Disdikpora Karangasem, I Nyoman Merta, mengungkapkan di Karangasem ada 356 SD. Sementara yang daftar sebanyak 33 proktor dari 33 sekolah. “Permintaan jadi proktor terus berdatangan,” ungkap Nyoman Merta seizin Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, Selasa (10/11). Sekolah yang mengajukan tenaga proktor, bagi yang telah memiliki fasilitas komputer. Proktor nantinya sebagai petugas server AKM (assessment kompetensi minimum). Sesuai rencana AKM sebagai pengganti USBN (ujian sekolah berstandar nasional) berbasis komputer untuk tahun ajaran 2020/2021.

Nyoman Merta mengungkapkan, di tahun 2020 ini dapat pengadaan komputer untuk 17 sekolah. Sehingga belum semua sekolah punya komputer sesuai kebutuhan. Namun permintaan sekolah mendaftarkan petugas proktor terus bertambah. Harapannya agar semua sekolah memiliki petugas proktor. Petugas proktor telah mengikuti pelatihan pada tanggal 4-5 November 2020 lalu. Tujuannya agar petugas proktor sekolah menguasai secara teknis, selanjutnya proktor memberikan pemahaman kepada siswa.

Pelatihan ini digelar karena tes AKM menggunakan pola tes PISA (program of international student assessment) penilaian tingkat internasional. AKM mengacu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional. Kasek SDN 4 Subagan, Kecamatan Karangasem, I Wayan Sarja, menunjuk petugas proktor Ida Ayu Rasmita Dewi untuk mengikuti pelatihan. SDN 4 Subagan belum bisa menggelar ujian berbasis komputer. “Kami hanya punya 7 unit komputer sedangkan siswa kelas VI sebanyak 64 orang,” ungkap Wayan Sarja. *k16

Komentar