nusabali

Cok Ace Ajak Taat Prokes

1.000 Relawan Dilatih Tangani Covid-19

  • www.nusabali.com-cok-ace-ajak-taat-prokes

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 1.000 orang relawan dari 28 organisasi, 12 instansi pemerintah, dan unsur TNI/Polri dilatih untuk penanganan Covid-19, di Hotel Prime Plaza, Sanur, Ke-camatan Denpasar Selatan, Senin (9/11).

Para relawan ini nantinya akan  diterjunkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan pencegahan penularan Covid-19, terutama disiplin dalam protokol kesehatan. Pelatihan penanganan Covid-19 bagi 1.000 relawan ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pelatihan akan dilaksanakan selama 4 hari hingga 12 November 2020. Dalam pelatihan ini, para relawan juga diajari tentang aplikasi INARISK dari BNPB. Aplikasi INARISK ini adalah aplikasi yang memiliki fungsi deteksi terhadap tingkat bahaya perkembangan Covid-19 di satu daerah.

Kegiatan pelatihan 1.000 relawan Covid-19 dibuka oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mewakili Gubernur Wayan Koster, Senin pagi. Acara pembukaan dihadiri pula Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan.

Wagub Cok Ace mengatakan, penerapan protokol kesehatan (Prokes) menjadi senjata ampuh dalam mencegah penularan Covid-19. Karenanya, para relawan harus bisa mengajak masyarakat untuk mentaati Prokes dalam rangka mencegah Covid-19, seperti menggunakan masker, cuci tangan pada air mengalir, dan jaga jarak fisik.

“Saat ini, Covid-19 belum ada obat dan vaksin-nya. Nah, satu-satunya jalan adalah tertib terapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan penyakit ini,” ujar Cok Ace, yang kemarin didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin.

Cok Ace mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda Bali, awal Maret 2020 lalu, telah membawa perubahan-perubahan yang signifikan. Tidak hanya pada sisi ke-sehatan dan ekonomi, namun juga aspek sosial. “Awalnya, Covid-19 menyebar di Bali dibawa oleh saudara-saudara Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari luar negeri,” tandas Cok Ace.

“Satgas Covid-19 waktu itu sudah lakukan penanganan di pintu-pintu maasuk Bali. Namun, trend berubah saat penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal semakin meningkat. Di sinilah ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat jadi berubah,”  lanjut tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga menjabat Ketua BPD PHRI Bali ini.

Menurut Cok Ace, pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian Bali, yang amat tergantung dari sektor pariwisata. Bahkan, pada triwulan kedua tahun 2020, pertumbuhan ekonomi mencatat rekor terburuknya yaitu minus 10,98 persen. “Selain itu, banyak karyawan yang dirumahkan, hingga timbul permasalahan sosial,” katanya.

Sebenarnya, kata Cok Ace, dari segi sosial masyarakat, sudah ada pembatasan aktivi-tas di Bali untuk menghalau penyebaran Covid-19. “Namun, masyarakat Bali terkenal komunal, tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat tapi juga dalam kegiatan beragama. Sehingga Prokes menjadi penting disosialisasikan relawan yang akan turun ke masyarakat nanti,” pesan Cok Ace.

Cok Ace meminta 1.000 relawan yang mengikuti pelatihan ini nantinya dapat bekerja sama dengan Satgas di masing-masing desa untuk mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan. "Para relawan nanti bisa bekerja sama dengan Satgas Covid-19 di Desa Adat di masing-masing desa," pinta mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, mengatakan pelatihan 1.000 relawan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ma-syarakat tentang protokol kesehatan. Lilik sepakat dengan Cok Ace bahwa kunci terpenting untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah taat dan disiplin protokol kesehatan. *nat

Komentar