nusabali

Bali Membaik di Triwulan IV 2020

Dari 17 lapangan usaha, 11 diantaranya tercatat tumbuh positif

  • www.nusabali.com-bali-membaik-di-triwulan-iv-2020

DENPASAR,NusaBali
Kondisi perekonomian Bali akan semakin membaik pada triwulan IV 2020.

Hal tersebut seiring perkiraan membaiknya kondisi pariwisata, terutama peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Bali. Kepala Perwakilan Wilayah  Bank Indonesia (KPwBI)Bali Trisno Nugroho, mengatakan hal tersebut Jumat (6/11).

Papar Trisno Nugroho, hal tersebut terkonfirmasi dari leading indicator jumlah kedatangan penumpang domestik di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai yang tercatat sebesar 121.937 orang pada Oktober 2020. “ Atau tumbuh 32,77 persen secara month to month,” jelasnya.

Optimisme pemulihan perekonomian Bali lanjut Trisno Nugroho  juga terkonfirmasi dari pengolahan big data google trends  yang mencerminkan  minat wisdom dan wisman ke Bali sangat besar.

Hal itu ditunjukkan  pencarian travel di Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia maupun destinasi wisata lainnya di kawasan Asia.

“Peluang ini harus dioptimalkan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, sehingga pemulihan aspek ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara pararel,” ujar Trisno Nugroho menekankan.

Untuk mempercepat pemulihan  tersebut, Trisno Nugroho mengingatkan  penerapan teknologi dan digitalisasi merupakan sebuah  keharusan di era tatanan kehidupan baru.

Adanya kebiasaan baru dan awareness terhadap penularan wabah COVID-19, memaksa konsumen (dan juga produsen) untuk cenderung menggunakan teknologi dalam kesehariannya.

Pada saat terjadinya PSBB, industri e-Commerce,  kata Trisno Nugroho, menjadi tulang punggung  aktivitas perdagangan di sektor riil agar tetap hidup.

Pelaku bisnis kata Trisno Nugroho  sebaiknya mengubah pola pikir untuk lebih mempertimbangkan aktivitas bisnis secara on line. Secara bertahap, lanjutnya  sektor informal maupun pedagang di pasar tradisional juga akan dapat beralih ke arah teknologi digital pada industri e-Commerce

Mengawali penjelasannya  Trisno Nugroho menyatakan pada triwulan III 2020 perekonomian Bali mulai menunjukkan pemulihan. Itu  sebagaimana tercermin pada pertumbuhan yang sebesar 1,66 persen (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan lalu yang sebesar -7,24 persen (qtq).

Hal ini terlihat dari kenaikan nilai PDRB dari Rp 35,84 triliun di triwulan II menjadi Rp 36,44 triliun di triiwulan III 2020. Perbaikan ini seiring dengan implementasi strategi pemulihan ekonomi yaitu penerapan tatanan kehidupan baru (program Clean Healthy Safety and Environment) khususnya di sektor pariwisata.

Indikasi lainnya membaiknya pertumbuhan perekonomian Bali adalah kondisi lapangan usaha. Dari 17 lapangan usaha, 11 diantaranya tercatat tumbuh positif.

Dari 11 yang tumbuh positif, 3 lapangan usaha mengalami pertumbuhan tertinggi. Ketiganya; lapangan usaha Jasa Pendidikan yang tumbuh sebesar 3,98 persen (qtq), diikuti sektor jasa lainnya yang tumbuh sebesar 3,86 persen (qtq), dan informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 3,78 persen (qtq).

Sejalan dengan mulai dibukanya wisatawan domestik, lapangan usaha penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Transportasi dan Industri Pengolahan juga mencatat pertumbuhan positif masing-masing sebesar 3,41 persen (qtq), 3,64 persen (qtq) dan 3,4 persen (qtq).Dari sisi penggunaan, perbaikan terjadi pada komponen Konsumsi Pemerintah 21,76 persen( qtq), Ekspor Luar Negeri (11,17 persen qtq), dan Investasi 32,68 persen  (qtq). Sedangkan Konsumsi Rumah Tangga masih tumbuh terbatas 1,87 persen (qtq).

Sedang jika dilihat dilihat secara pertumbuhan tahunan (yoy), Bali masih mengalami kontraksi sebesar -12.28 persen lebih rendah dari triwulan  II sebesar -11.02 persen. Tegas Trisno Nugroho hal itu  mengindikasikan nilai PDRB Bali di triwulan III 2020 ini masih jauh di bawah nilai PDRB di triwulan III 2019. Meskipun secara level terjadi peningkatan dibanding  triwulan II  2020. *K17.

Komentar