nusabali

Mengatasi Batu Ginjal dengan Pijat Refleksi, Terapi Moksa, dan Obat Herbal (2)

  • www.nusabali.com-mengatasi-batu-ginjal-dengan-pijat-refleksi-terapi-moksa-dan-obat-herbal-2

Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh karena sumbatan merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam saluran perkemihan akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi saluran perkemihan secara otomatis.

Gejala

Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal (pelvis dari ginjal), rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan sumbatan berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian saluran perkemihan. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam air kencing (urine) bila batu melukai saluran perkemihan, perut kembung, nanah dalam air kencing (urine).

Pemeriksaan menurut Ilmu Kedokteran Barat

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, kemudian melakukan tes sebagai berikut:
1. Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya batu ginjal.
2. Ultrasound ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.
3. Pemberian intravena zat pewarna dan scan memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal.
4. Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.
5. Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.

Pengobatan menurut Ilmu Kedokteran Barat

Karena 90 persen dari batu ginjal berdiameter kurang dari 5 mm, biasanya cukup diberi minum 6 – 8 gelas air per hari, diberi antibiotika untuk mencegah infeksi, serta obat pengurang rasa sakit. Pada umumnya batu akan keluar dalam waktu 5 – 10 hari.

Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, maka operasi dapat dikerjakan. Apabila batu berada di saluran perkemihan, dilakukan tindakan operasi ‘Sistoskopi’. Pengeluaran batu dari pasu ginjal (pelvis dari ginjal) memerlukan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur operasi yang disebut ‘Per Kutaneus Ultra Sonik Litotripsi’ dan ‘Ekstra Korporeal Shock Wave Litotripsi’ akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.

Prognosis (Ramalan Kesembuhan)

Batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah dikeluarkan, tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi, terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.

Komplikasi

1. Timbul kembali batu ginjal.
2. Infeksi saluran perkemihan.
3. Penyumbatan pada saluran perkemihan.
4. Kerusakan sebagian jaringan ginjal.
5. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena.

Komentar