nusabali

Ekonomi Bali Mulai 'Menggeliat'

Pengamat ekonomi menyebut Bali sebaiknya tak hanya bertumpu pada sektor pariwisata

  • www.nusabali.com-ekonomi-bali-mulai-menggeliat

DENPASAR, NusaBali
Komitmen Pemerintah, baik Pusat dan daerah (Pemprov) memulihkan sektor pariwisata  diyakini berdampak  positif  pada perekonomian Bali ke depan.

Tahun 2021 akan start dan 2022 perekonomian Bali diperkirakan  akan pulih. Sektor pariwisata sektor yang memang harus dieksekusi (dilaksanakan) pertama untuk perbaikan dan pemulihan ekonomi Bali.

Pengamat ekonomi yang guru besar Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Ramantha SE MM, menyatakan Kamis (5/11).

Hal tersebut disampaikan Ramantha terkait kondisi perekonomian Bali yang masih terkontraksi cukup dalam. Mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III 2020, tercatat minus -12,28 persen dibanding periode sama (triwulan III 2019).

Walau secara triwulan atau(qtoq), perekonomian Bali menunjukkan pertumbuhan positif  yakni 1,66 persen dibandingkan triwulan II, 2020.

“Memang demikian. Tidak hanya nasional, regional tetapi kondisi global memang seperti itu,” ujarnya.

Dikatakan Prof Ramantha, itu memang realitas dan konsekuensi dari sebuah kondisi dimana Bali bertumpu atau mengandalkan pertumbuhan pada satu sektor saja, yakni sektor pariwisata.

Agar tidak bertumpu pada satu sektor saja, diversifikasi sektor harus dilakukan  khususnya sektor pertanian dan usaha kecil menengah (UKM) serta industri kerajinan.

Sementara di pihak lain, ketimpangan pembanguan yang selama ini  menjadi kelemahan pembangunan  Bali selatan dengan Bali utara, Bali barat dan kawasan Bali timur harus dihilangkan.

Ramantha mengingatkan beberapa program dan komitmen Pemerintah dalam hal ini Pemprov. Baik dalam konteks diversifikasi sektor maupun pemerataan pembangunan sektor kewilayahan.

“Selain berusaha membangkitkan pariwisata, juga membangkitkan kembali pertanian,” ujarnya. Kemudian industri kecil dan menengah.  Sehingga kalau  bicara diversifikasi sektor-sektor ekonomi, kata Prof Ramantha  disamping tetap memulihkan pariwisata juga memajukan sektor pertanian dan industri kecil kerajinan.” Itu dari sektor ekonominya,”  ujarnya.

Kemudian dari sisi keseimbangan  wilayah. Kelemahan  Bali saat ini , adalah ketimpangan pembangunan wilayah antara utara dan selatan, timur dan barat.

“ Pengembangan ekonomi wilayah diharapkan lebih seimbang.  Antara utara-selatan,” ujarnya menyebut rencana pembangunan bandara di Bali utara dan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, diyakini berimbas pada keseimbangan pembangunan wilayah Bali.

Sebelumnya BPS Provinsi Bali mencatat, ekonomi Bali pada triwulan III tumbuh 1,66 persen, dibanding triwulan sebelumnya (triwulan II) “Capaian ini mencerminkan ekonomi Bali secara perlahan kembeli berdenyut di tekanan pandemi Covid-19,” ujar Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali, Kadek Muriadi Kamis (5/11).

Namun jika dibanding periode sama tahun 2019 atau secara year on year (yoy) ekonomi Bali tumbuh negative atau minus -12,28 persen.

Papar Kadek Muriadi, dari sisi produksi, struktur ekonomi Bali pada triwulan III masih didominasi penyediaan akmamin dengan kontribusi 17,46 persen. Sedang dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat komponen konsumsi rumah tangga yakni 54,06 persen. *K17

Komentar