nusabali

Angkat Budaya Bali Lewat Lomba TikTok

  • www.nusabali.com-angkat-budaya-bali-lewat-lomba-tiktok

DENPASAR, NusaBali
Festival Seni Bali Jani II yang digelar 31 Oktober hingga 7 November 2020 merupakan pekan yang dipenuhi oleh apresiasi terhadap budaya kontemporer.

Selama sepekan, budaya kontemporer ini dihadirkan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari timbang rasa (sarasehan), pawimba (lomba), adilango (pergelaran), megarupa (pameran), beranda pustaka (bursa buku), dan penghargaan Bali Jani Nugraha.

Terlebih di situasi pandemi, gelaran festival ini merangkul teknologi dengan diadakannya festival secara virtual. Tak hanya itu, teknologi informasi juga menjadi salah satu bagian yang dilombakan, yakni dengan hadirnya Pawimba (Lomba) TikTok Bali Jani. Ini merupakan untuk pertama kalinya, media sosial TikTok digunakan dalam ajang lomba bertemakan seni dan budaya Bali.

TikTok sendiri merupakan aplikasi jejaring sosial yang kini tengah naik daun. Pengguna TikTok menghadirkan konten berupa video yang berdurasi kurang lebih satu menit. Sebelumnya, banyak stigma yang menganggap bahwa aplikasi ini sarat dengan konten-konten tak berfaedah, namun kini TikTok telah diterima sebagai sebuah wadah bagi anak muda untuk berkreasi.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu juri dalam lomba ini, Anak Agung Bagus Harjunanthara Sutedja SSn, Selasa (3/11). “Kenapa lomba ini diadakan, karena memang Festival Seni Bali Jani ini mengedepankan kekinian. Untuk di TikTok sendiri mungkin banyak yang beranggapan bahwa kalau TikTok itu cuma nari-nari aja. Tapi kalau sekarang, TikTok itu sudah berkembang dan banyak sekali content creator di TikTok yang tidak hanya nari aja,” ungkapnya.

Khusus dalam Festival Seni Bali Jani, sebelumnya para peserta lomba diwajibkan untuk mengumpulkan karya yang merespons tema Festival Seni Bali Jani yakni Candika Jiwa Puitika Atma Kertih sebelum 31 Oktober 2020. Penjurian kemudian dilakukan 1-2 November 2020. Namun, berdasarkan pertimbangan dewan juri bahwa penilaian juara bisa dilakukan sekaligus pada Minggu (1/11), maka penilaian lomba ini hanya berlangsung sehari saja.

Selain Anak Agung Bagus Harjunanthara Sutedja yang merupakan content creator seni di TikTok dan merupakan mahasiswa program magister di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, lomba ini juga dijurikan oleh dua juri lainnya, yang juga merupakan praktisi seni dan content creator. Kedua juri ini yaitu Ni Putu Eka Laksmi Dewi SSn  dan Putu Fenny Diaristha SSn.

Dalam lomba ini, kelimabelas peserta telah menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam konten yang diikutsertakan dalam lomba TikTok Bali Jani. “Ini benar-benar mengolah kreativitas. Kita kan biasanya, penari Bali khususnya, hanya memikirkan menari saja. Kalau di TikTok ini kan kita banyak memikirkan visualnya, kemudian ada transisinya. Itu juga kan perlu dipikirkan lagi. Jadi kemarin pas menilai itu pesertanya benar-benar wah, kreatif banget,” puji juri yang akbrab disapa Gung Arjun ini.

Meskipun telah melalui proses penjurian dan telah mengantongi sejumlah nama sebagai pemenang, namun para juri masih merahasiakan nama-nama yang keluar sebagai pemenang. Hal ini dilakukan karena para juara sendiri baru akan diumumkan pada acara penutupan Festival Seni Bali Jani, Sabtu (7/11) mendatang.*cr74

Komentar