nusabali

Aksi Damai Demo AWK di Klungkung Dijaga Ketat, Pengamanan Berlapis

  • www.nusabali.com-aksi-damai-demo-awk-di-klungkung-dijaga-ketat-pengamanan-berlapis

SEMARAPURA, NusaBali
Jajaran Polres Klungkung yang di-back up Polres Gianyar dan Polres Karangasem, menerapkan pengamanan berlapis, serangkaian aksi damai yang dilakukan di depan Monumen Puputan Klungkung, pada Selasa (3/11) pagi. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pantauan di lapangan, ratusan aparat keamanan lengkap dengan kendaraan taktis (publik addres), kendaraan water cannon sudah siaga di sejumlah titik areal Catus Pata Semarapura. Aksi damai ini dilakukan oleh prajuru desa adat se-Kecamatan Nusa Penida, prajuru Pura Penataran Ped dan Pura Batu Medau. 

Aksi damai ini, untuk menuntut pertanggungjawaban anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK, atas statemennya yang menyebut Ida Bhatara Pura Dalem Ped bukan Dewa, melainkan makhluk suci.

Semula aksi massa menuntut pertanggungjawaban AWK dijadwalkan dilangsungkan di Kantor DPD RI Perwakilan Bali di Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar dan Polda Bali di Jalan WR Supratman 7 Denpasar. Namun dialihkan ke Monumen Puputan Klungkung berdasar kesepakatan pertemuan di Wantilan Pura Penataran Ped, Desa Adat Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (1/11). Pada pertemuan tersebut dihadiri langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Kapolres Klungkung, AKBP Bima Aria Viyasa.


Pertemuan yang dihadiri Bupati dan Kapolres Klungkung tersebut melibatkan prajuru adat dan aparat dinas (desa) se-Kecamatan Nusa Penida, Bendesa Alit Desa Adat Kecamatan Nusa Penida, dan tokoh masyarakat setempat. Seluruh prajuru dan pecalang Desa Adat Ped juga hadir dalam pertemuan kemarin.

"Di tengah pandemi Covid-19 yang belum reda ini, aksi damai cukup dilakukan di Monumen Puputan Klungkung saja, dengan menjalankan protokol kesehatan," pinta Bupati Suwirta. Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, Bupati Suwirta tidak ingin aksi damai tuntut pertanggungjawaban AWK ini justru menimbulkan klaster baru penyebaran Corona.

Sedangkan Ketua Forum Perbekel Se-Kecamatan Nusa Penida, Ketut Gede Arjaya, mengatakan pertemuan di Wantilan Pura Penataran Ped, Minggu (1/11), dilaksanakan dalam upaya menyamakan persepsi dan pemikiran, serta menentukan langkah-langkah yang akan diambil. "Kita menyamakan persepsi untuk langkah yang diambil menyikapi pernyataan AWK yang tengah viral di media sosial," jelas Arjaya.*wan

Komentar