nusabali

Penumpang dan Pesawat Sama-sama Naik

Bandara Ngurah Rai Selama Libur Panjang Cuti Bersama

  • www.nusabali.com-penumpang-dan-pesawat-sama-sama-naik

Pergerakan pesawat baik yang tiba maupun berangkat di Bandara Ngurah Rai terbilang berimbang, sama-sama mengalami peningkatan dalam sepekan belakangan.

MANGUPURA, NusaBali
Dalam sepekan terakhir, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mencatat adanya peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat. Peningkatan pergerakan itu karena ada libur panjang cuti bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10).

Communication and Legal Manager Angkasa Pura I Andanina Dyah Permata Megasari menyatakan ada peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat yang tiba dan berangkat dari dan ke Bandara Ngurah Rai. Peningkatan itu mulai hari Minggu (25/10), tercatat ada 4.980 penumpang yang tiba di Bandara Ngurah Rai. Kemudian, pada Senin (26/10) tercatat ada 5.047 penumpang. Pada Selasa (27/10) ada 6.305 penumpang. Puncaknya, pada Rabu (28/10) terjadi lonjakan hingga mencapai 9.539 penumpang. Kemudian, pada 29 – 31 Oktober mulai menurun, yakni pada Kamis (29/10) tercatat ada 6.800, pada Jumat (30/10) ada 5.828 penumpang, dan pada Sabtu (31/10) ada 3.969 penumpang.

“Dalam empat hari pertama dalam pekan ini, tercatat ada lonjakan yang signifikan. Namun, tiga hari setelahnya mulai menurun. Catatan ini khusus yang tiba di Bandara Ngurah Rai saja,” kata Andanina, Minggu (1/11) malam.

Sebaliknya, untuk pergerakan penumpang yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai per Minggu (25/10) sebanyak 4.580 orang, kemudian pada Senin (26/10) tercatat ada 3.309 orang, dan Selasa (27/10) sebanyak 3.827 orang. Kemudian, pada Rabu (28/10) meningkat sebanyak 4.902 orang. Lonjakan penumpang yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai terjadi sejak 29 hingga 31 Oktober, masing-masing pada Kamis (29/10) sebanyak 4.037 penumpang, Jumat (30/10) sebanyak 4.856 penumpang, dan Sabtu (31/10) tercatat sebanyak 6.539 penumpang.

“Pada awal pekan ini, pergerakan penumpang yang berangkat atau keluar dari Pulau Dewata ini tergolong lebih sedikit dibandingkan dengan yang tiba. Namun, tiga hari belakangan sudah mulai meningkat. Salah satunya, wisatawan yang liburan pada pulang,” ungkap Andanina.

Selain penumpang, pergerakan pesawat di bandara tersibuk kedua di Indonesia ini juga mengalami peningkatan. Dalam empat hari terakhir peningkatan, yakni Minggu (25/10) ada 50 pesawat yang tiba, Senin (26/10) tercatat 49 pesawat, Selasa (27/10) ada 56 pesawat, dan Rabu (28/10) tercatat 85 pesawat yang tiba. Kemudian, pada Kamis (29/10) hingga Sabtu (31/10) mengalami penurunan, yakni Kamis (29/10) tercatat 72 pesawat, Jumat (30/10) ada 53 pesawat, Sabtu (31/10) ada 53 pesawat.

Sementara untuk keberangkatan, Minggu (25/10) tercatat 50 pergerakan pesawat, Senin (26/10) ada 49 pergerakan pesawat, Selasa (27/10) 55 pergerakan pesawat, Rabu (28/10) ada 75 pergerakan pesawat. Kemudian pada Kamis (29/10) ada 61 pergerakan, Jumat (30/10) sebanyak 53 pergerakan, dan Sabtu (31/10) tercatat 56 pergerakan.

“Pergerakan pesawat baik yang tiba maupun berangkat terbilang berimbang. Semuanya sama-sama mengalami peningkatan dalam sepekan belakangan ini,” imbuh Andanina.

Mengenai rute yang dominan, Andanina menyatakan bahwa dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta yang paling banyak. Kemudian, kedua dari dan ke Bandara Juanda, Surabaya, dan ketiga dari dan ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Meski demikian, ada juga dari bandara lainnya di Indonesia yang tiba dan berangkat dari Bandara Ngurah Rai. “Tiga bandara itu memang yang terbanyak saat ini. Tapi, tentu ada juga dari bandara lain yang kita layani,” ucapnya tanpa merinci secara pasti pergerakan penumpang dan pesawat dari tiga bandara penyumbang terbanyak itu.

Dalam memberikan pelayanan dan penerapan protokol kesehatan di Bandara Ngurah Rai, AP I sudah menempatkan sejumlah fasilitas penunjang mulai dari hand sanitizer, tanda jarak aman serta tanda pemberitahuan untuk mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, AP I juga menempatkan sejumlah personel di titik atau lokasi yang kerap terjadi penumpukan penumpang.

“Tentunya, protokol kesehatan kita jaga saat lonjakan penumpang itu. Ada tim yang selalu melakukan pengawasan dan memberikan imbauan kepada pengguna jasa agar selalu mematuhi protokol yang sudah ada,” kata Andanina. *dar

Komentar