nusabali

Megawati Instruksikan Kader Menanam Tanaman Pendamping Beras

  • www.nusabali.com-megawati-instruksikan-kader-menanam-tanaman-pendamping-beras

JAKARTA, NusaBali
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengintruksikan agar para kader maupun kepala daerah dari PDIP menanam tanaman pendamping beras guna memenuhi kebutuhan pangan di daerah mereka.

Menurut Megawati, tanaman pendamping beras di Indonesia banyak, gizinya pun cukup baik. “Saya perintahkan kepada kalian untuk menanam tanaman pendamping beras. Daerah harus bergerak, karena itu juga demi kebutuhan perut kalian,” ujar Megawati saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Nasional Kebudayaan dengan tema ‘Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDI Perjuangan se-Indonesia’ secara virtual, Sabtu (31/10).

Tanaman pendamping beras, lanjut Megawati, ada sukun, singkong, ubi jalar, jagung, dan kacang-kacangan. Bagi daerah yang memiliki lahan kering juga bisa penanaman tanaman pendamping beras.

“Seperti di NTT, tanahnya beda karena kering. Di sana bisa memilih menanam talas atau sorgum,” ucap Megawati.

Megawati juga mengingatkan, setelah panen mereka harus memikirkan bagaimana pasca panen. Oleh karena itu, tanaman yang dihasilkan saat panen perlu disimpan untuk memenuhi kebutuhan ketika tidak panen. Hal tersebut dilakukan pula oleh masyarakat di luar negeri.

“Di luar negeri ada empat musim dalam setahun. Sebelum musim salju mereka telah menyiapkan diri dengan menyimpan cadangan makanan agar kelak tidak kelaparan. Untuk itu, kita perlu menyimpan makanan dan tidak membuangnya saat panen berlimbah,” papar Megawati.

Agar tidak membuang hasil panen saat berlimbah, bisa dibuat produk makanan tahan lama. Dengan begitu kebutuhan pangan juga akan tercukupi setelah panen.

Megawati juga mengatakan partainya siap membantu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebarkan informasi soal potensi bencana di tanah air. Oleh karena itu, BMKG bisa memberikan data wilayah rawan bencana agar pihaknya bisa membantu pemerintah dalam menyosialisasikan informasi potensi bencana, hingga memberikan bantuan penanganan pasca bencana.

“Untuk praktisnya, dengan PDI Perjuangan, daerah-daerah yang bisa sampai pada tingkat RT di sebuah daerah, tolong diberi tahu, kami akan sebarkan dengan spesifikasinya, apa yang mungkin terjadi. Hal-hal kemungkinan akan terjadi sampai 2021, supaya kami menginstruksikan nantinya,” kata Megawati.

Hadir dalam acara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menjadi pembicara mengenai potensi bencana alam di Indonesia, Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati dan Utut Adianto, serta Ketua DPP PDIP seperti Tri Rismaharini, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, dan Ahmad Basarah.

Bersama mereka, hadir para kepala daerah dan ratusan pengurus daerah PDIP dari seluruh Indonesia.

Partai berlambang banteng moncong putih itu juga siap membantu penanganan pasca bencana karena PDIP memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang sudah terbukti berkali-kali berkolaborasi dengan unsur pemerintahan dalam membantu rakyat.

“Kami sendiri masih perlu banyak pembelajaran soal tata ruang, kepala daerah yang sangat minim memperhatikan masalah ini,” kata Presiden Kelima RI ini.

Dwikorita Karnawati mengatakan ada sejumlah daerah yang berpotensi mengalami banjir dari November 2020 hingga Januari 2021 akibat meningkatnya curah hujan yang dipicu puncak iklim global La Nina.Dwikorita menjelaskan musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2021 dengan intensitas La Nina Lemah hingga Moderat.

Menurut Dwikorita, perlu diantisipasi dampak La Nina berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor angin kencang, dan puting beliung yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), infrastruktur, kesehatan, dan keselamatan masyarakat.

 “Sebagai langkah mitigasi perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir; danau embung sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih,” kata Dwikorita.

Menanggapi pernyataan Dwikorita itu, Megawati mengaku langsung mengontak sekretaris kabinet untuk menitip pesan ke presiden agar masalah ini menjadi perhatian di dalam rapat kabinet.

“Saya katakan sampaikan segera ke presiden, jangan hal ini seperti tidak diperhatikan. Tolong ada rapat kabinet. Karena seperti disampaikan Ibu Dwikorita, sekarang kita masih prihatin pandemi. Sehingga ketika tadi dikatakan harus mulai diperhatikan awareness, perhatian yang penuh,” kata Megawati. *k22, ant

Komentar