nusabali

Gubernur Koster Buka FSBJ II 2020 di Tengah Pandemi

Dimeriahkan Seni Kolosal Bertajuk 'Malaikat Pencubit Jiwa'

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-buka-fsbj-ii-2020-di-tengah-pandemi

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster, membuka secara resmi Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II Tahun 2020 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (31/10) petang pukul 19.30 Wita.

Gelaran seni yang diperuntukkan untuk pemajuan seni modern, kontemporer dan karya bersifat inovatif ini menjadi upaya Pemprov Bali untuk mendukung seniman muda dan milenials agar mendapat ruang untuk berkarya, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Festival kali ini mengusung tajuk utama 'Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi' yang bermakna semesta kreativitas terkini dalam 'mencandikan' jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang, menjadi ruang aktualisasi segala nilai luhur dan keindahan seni dan budaya Bali, dengan mengusung konsep eksplorasi, eksperimentasi, lintas-batas, kontekstual dan kolaborasi. Adapun FSBJ II digelar selama seminggu mulai 31 Oktober-7 November 2020 dengan berbagai kegiatan seni meliputi Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Megarupa (Pameran), Timbang Rasa (Sarasehan), Beranda Pustaka (Bursa Buku), dan Penghargaan Bali Jani Nugraha.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan, ide untuk menggelar FSBJ ini berawal dari perbincangannya dengan sang istri, Putu Putri Suastini Koster, yang notabene seniman multitalenta sejak muda. Kala itu, Gubernur Koster akan maju dalam kontestasi Pilkada Provinsi Bali tahun 2018. Dalam suatu perbincangan, sang istri pun memberi masukan agar tidak saja seni tradisi yang diwadahi, namun juga seni modern di Bali harus diperhatikan dan diwadahi secara seimbang.

“Bukan karena dia (Putri Suastini, red) istri saya, tapi karena memang talentanya di bidang seni modern terutama pemain seni drama klasik. Rupanya ini sudah lama dipendam dan menjadi kegelisahan, karena tidak seimbangnya antara ruang untuk seni tradisi dan seni modern. Ketika saya sudah menjabat, saya diingatkan lagi sama istri agar mewadahi secara seimbang. Akhirnya terbentuklah Festival Seni Bali Jani ini,” ungkap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Dikatakannya, keberadaan FSBJ telah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan, yakni sebagai ruang apresiasi seluas-luasnya untuk pemajuan seni modern, kontemporer, dan inovatif lainnya. Festival ini sejalan visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

“FSBJ II sebagai jawaban dan role-model dalam membangun jati diri, integritas dan kompetensi bidang seni modern, kontemporer dan ekonomi kreatif. Karena Bali memiliki keragaman kreativitas penciptaan karya seni juga produk kreatif. Saya berkeyakinan FSBJ II Tahun 2020 dapat menjadi wahana yang efektif untuk menampung elan kreatif masyarakat seni di Bali, nasional, dan dunia,” jelas Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur Koster pun berharap karya-karya seni yang ditampilkan melalui media virtual di kanal Youtube Disbud Provinsi Bali ini benar-benar menjadi sajian seni modern atau kontemporer atau inovatif yang artistik dan menarik, dapat diapresiasi seluruh lapisan masyarakat luas. Menurutnya, orang Bali memiliki DNA seni dan budaya. Bali memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang akan terus berkembang jika terus digali. “Bali tidak punya sumber daya alam, beda dengan daerah lain. Kalau daerah yang punya sumber daya alam, semakin digali semakin habis dan akan menyisakan permasalahan lingkungan. Tapi kalau seni budaya, semakin digali semakin kaya, dan tak pernah habis. Semakin maju. Saya rasa mindset kita harus begitu,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Wayan 'Kun' Adnyana SSn MSn, mengatakan FSBJ bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Dengan format seni secara virtual kali ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif, elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik. Termasuk olah wahana atau media (penggunaan berbagai piranti media baru/digital dalam proses dan penyajian).

“Pelaksanaan FSBJ II di tengah pandemi Covid-19 dirancang sebagai upaya menjaga ‘roh’ kesenian Bali, berikut elan kreatif para seniman dan juga pekerja seni lintas bidang, melalui media virtual, dan/atau gabungan pergelaran langsung dan virtual dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” jelasnya.

Pembukaan Festival Seni Bali Jani II Tahun 2020 dimeriahkan dengan Seni Kolosal bertajuk 'Malaikat Pencubit Jiwa' berupa operet sajian Sanggar Kini Berseri yang berkolaborasi dengan komunitas seni SMA/SMK di antaranya Teater Tiga SMAN 3 Denpasar, Teater Blabar SMAN 4 Denpasar, Teater Limas SMAN 5 Denpasar, Teater Kirana SMAN 6 Denpasar, Teater Sangsaka SMKN 1 Denpasar, Teater Sumukhi SMKN 2 Denpasar, Teater Kangin Kauh SMKN 4 Denpasar, Teater Jungut Sari SMAN 1 Sukawati, Teater Bagol SMK TI Global dan Teater Orok Universitas Udayana. Penampilan mereka tak henti-hentinya melucu dan mengocok perut penonton yang didominasi oleh kaum milenials di Gedung Ksirarnawa.

Sekadar diketahui, saat pembukaan Festival Seni Bali Jani juga dilangsungkan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba dalam gelaran Jantra Tradisi Bali, lomba artikel jurnalistik, lomba kepemanduan wisata yang diselenggarakan oleh Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Yang tak kalah juga, diserahkan hadiah dan penghargaan kepada para pemenang Lomba Ogoh-ogoh se-Bali. *ind

Komentar