nusabali

Tiga Kabupaten Tak Miliki Kepengurusan Angkat Berat

  • www.nusabali.com-tiga-kabupaten-tak-miliki-kepengurusan-angkat-berat

DENPASAR, NusaBali
Dari sembilan daerah di Bali, kini tinggal tiga kabupaten yang belum memiliki kepengurusan Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pebersi).

Pihak Pabersi Bali pun bertekad membentuk kepengurusan di seluruh kabupaten dan kota di Pulau Dewata ini.   Hingga kini Pengprov Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pebersi) Bali baru memiliki rancangan kepengurusan di enam Kabupaten/Kota. Yakni, Jembrana, Badung, Buleleng, Gianyar, Klungkung, dan Kota Denpasar.

Sedangkan tiga kabupaten yang belum memiliki kepengurusan, adalah Kabupaten Karangasem, Tabanan dan Kabupaten Bangli. Namun Pengprov Pabersi Bali berharap mampu membentuk semua pengurus di level abupaten. Hanya saja sampai saat ini Pabersi Bali masih menunggu SK resmi dari PB Pabersi.

"Saat ini Pabersin Bali memang belum leluasa bergerak. Hal itu karena SK dari PB PABERSI belum keluar bagi pengurus PABERSI Bali. Makanya, pergerakannya sambil menunggu SK dari pusat," kata Binpres PABERSI Bali, Ari Suryawan, Sabtu (31/10).

Menurut Suryawan, menjalankan organisasi jika ada SK resmi tentu akan bisa bergerak lebih maksimal lagi. Sebab, secara pengakuan telah ada. Tinggal lebih gencar lagi melakukan proses sosialisasi, agar cabor angkat berat lebih dikenal lagi di masyarakat.

Sebab saat ini, kata Ari Suryawan, masih ada yang belum paham betul soal angkat berat. Makanya, selain proses pembinaan, tentu akan ada sosialisasi menyasar masyarakat apa itu sebenarnya cabor angkat berat. Jika sudah dikenal, pembentukan pengurus akan lebih gampang.

Sebab, untuk tiga daerah di Bali, yakni Karangasem, Tabanan dan Bangli memang belum ada bayangan pengurusnya. Namun ada pengurus akan sangat berpengaruh terkait pola pembinaan. Dan, pembinaan itu sejatinya ada di tingkat daerah.

"Harapan kami semua daerah di Bali ada pengurus cabor Angkat Berat. Semua daerah akan kita isi semuanya," tandas Ari Suryawan.

Untuk itu kaderisasi atlet, kata Suryawan, dari berbagai Kelompok Umur (KU) akan digeber dengan harapan semakin banyak ada atlet angkat berat di Bali. Hal iu mengingat, atlet angkat berat yang turun di PON Jawa Barat 2016, atlet Putu Wijaya dan Ketut Widana sudah pensiun dan tidak aktif lagi sebagai atlet. Dengan begitu, PABERSI Bali diwajibkan mencari pengganti  jauh lebih banyak.

"Kaderisasi menjadi catatan penting yang harus kami lakukan. Meskipun itu berat, tapi mencari atlet bibit-bibit unggul wajib dilakukan," tegas Ari Suryawan.

Diakui, jumlah atlet angkat berat di Bali selama ini memang jumlahnya hanya sedikit.  Menurut Ari Suryawan, di ada sekitar belasan atlet, tapi itu belum siap turun di level nasional. Minimal 1-2 tahun baru untuk mengadu dengan atlet lainnya," tandas Ari Suryawan. *dek

Komentar