nusabali

Suastini Koster Dorong Pameran Khusus Anggrek Bali

Apresiasi Lomba Anggrek-Bursa Tanaman Hias di Duta Orchid Garden

  • www.nusabali.com-suastini-koster-dorong-pameran-khusus-anggrek-bali

Ny Putri Suastini Koster berharap pengembangan anggrek dan tanaman hias di Bali bisa dikelola dari hulu hingga hilir, yang mana penyediaan bibit hingga proses budidaya dilakukan sepenuhnya di Pulau Dewata

DENPASAR, NusaBali

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster, apresiasi pelaksanaan 'Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias' yang tengah berlangsung di Duta Orchid Garden, Jalan Bypass Ngurah Rai Tohpati, Denpasar Timur. Istri Gubernur Wayan Koster ini pun menginginkan adanya sebuah ajang yang khusus memamerkan anggrek Bali, sebagai upaya angkat potensi lokal.

Suastini Koster menyatakan, Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias yang digagas oleh Duta Orchid Garden di tengah pandemi Covid-19 ini merupakan sebuah awal yang baik untuk membangkitkan kembali bisnis anggrek dan tanaman hias. Menurut Suastini Koster, pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap berbagai sektor, telah membuat dunia seolah berhenti sesaat.

"Sudah cukup lama kita tertidur karena pandemi Covid-19. Saatnya kita bangun dari tidur, menggeliat lagi. Ini (Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias, Red) merupakan salah satu kegiatan yang menandai kebangkitan, khususnya dalam budidaya anggrek dan tanaman hias," ujar Suastini Koster saat hadiri Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias di Duta Orchid Garden, Jumat (30/10).

Suastini Koster menyebutkan, pengembangan anggrek dan tanaman hias memiliki banyak manfaat positif. Selain sebagai media penyaluran hobi, kegiatan berkebun anggrek dan tanaman hias menjadi bagian penting dari upaya pelestarian lingkungan. "Satu lagi yang tak kalah penting, prospek bisnisnya juga menjanjikan, karena pariwisata butuh anggrek dan tanaman hias," tegas seniwati multitalenta asal Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Mengingat peluang bisnisnya cukup menjanjikan, Suastini Koster pun mengajak masyarakat meluangkan waktu berkunjung ke lokasi pameran. "Mari kita tumbuhkan kecintaan terhadap bunga anggrek dan tanaman hias. Setelah tumbuh kecintaan, lama-lama akan menjadi peluang bisnis," katanya.

Dalam perbincangan dengan para penghobi anggrek, ibu dua anak ini melontarkan gagasan pameran anggrek Bali. Suastini Koster menuturkan, semasa kecil, dirinya mengenal beberapa jenis anggrek dengan nama-nama Bali, seperti Anggrek Cicing dan Anggrek Toke.

"Saya ingin ada pameran khusus anggrek Bali, untuk membangkitkan kearifan lokal," terang Suastini Koster. Dia berharap pengembangan anggrek dan tanaman hias di Bali agar bisa dikelola dari hulu hingga hilir, di mana penyediaan bibit hingga proses budidaya dilakukan sepenuhnya di Bali.

Dalam kunjungannya ke seputaran areal Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias kemarin, Suastini Koster tampak mengagumi seluruh anggrek yang dilombakan dan tanaman hias yang dipamerkan. Suastini Koster juga berkesempatan menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba anggrek kategori tertinggi Best of Show.

Sementara itu, pemilik Duta Orchid, Ni Wayan Srilaba, selaku penyelenggara Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias,  menjelaskan kegiatan ini digelar untuk menggairahkan kembali bisnis anggrek yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Menurut Srilaba, pandemi Covid-19 yang menghantam sektor pariwisata sangat berpengaruh terhadap bisnis anggrek.

Tutupnya akomodasi pariwisata seperti hotel dan restoran, kata Srilaba, membuat anjloknya permintaan terhadap anggrek dan tanaman hias hingga 80 persen. Namun, Srilaba tidak ingin terus terpuruk. Dia pun mencoba melakukan upaya untuk menggairahkan kembali bisnis anggrek di Bali. "Kami memfasilitasi petani anggrek agar mereka kembali bergairah,” papar Srilaba sembari menyampaikan bahwa Duta Orchid saat ini mengoleksi 300 jenis anggrek yang 20 pesren di antaranya meru-pakan spesies lokal Bali

Di sisi lain, Ketua Dewan Juri Lomba Anggrek dan Tanaman Hias, Ramadani Prasetya, mengatakan lomba anggrek secara umum dibagi dalam dua kelas besar, yaitu hibrida dan species alami. Jika dibagi lagi secara lebih spesifik, kelas lomba bisa mencapai 50 hingga 60 kelas. "Namun, karena situasi pandemi, kami tak bisa melombakan banyak kelas. Kali ini, hanya 6 kelas yang dilombakan, pesertanya juga hanya dari daerah Bali," jelas Ramadani.

Ramadani menambahkan, Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias ini bertujuan untuk menggairahkan kembali Perhimpunan Anggrek Cabang Bali, yang mati suri akibat pandemi Covid-19. Kebetulan, Ramadani duduk di kepengurusan pusat Perhimpunan Anggrek, sehingga berusaha mencari cara agar pencinta anggrek di Bali kembali bergairah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggandeng pencinta tanaman hias yang saat ini memang lagi booming. "Kita gandeng tanaman hias supaya anggrek juga terangkat," katanya.

Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias yang memperebutkan hadiah total sebesar Rp 3 juta ini, dirangkaikan dengan kegiatan lokakarya pada 31 Oktober 2020 dan lelang anggrek pada 1 November 2020. Masyarakat yang ingin memanjakan mata melihat keindahan anggrek dan tanaman hias, bisa mengunjungi lokasi pameran. *nat

Komentar