nusabali

Buruh Panjat Kelapa Tewas Jatuh dari Pohon

Musibah Maut di Tegalan Banjar Desa Tengah, Desa Bebandem

  • www.nusabali.com-buruh-panjat-kelapa-tewas-jatuh-dari-pohon

AMLAPURA, NusaBali
Musibah maut terjadi saat aktivitas memetik buah kelapa di tegalan kawasan Banjar Desa Tengah, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Selasa (27/10) pagi.

Seorang buruh panjat pohon kelapa asal Banjar Tihingan Kauh, Desa Bebandem, I Ketut Darmika, 50, tewas mengenaskan akibat terpeleset jatuh dari ketinggian 15 meter. Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, Selasa pagi sekitar pukul 08.30 Wita, korban I Ketut Darmika maburuh panjat kelapa di tegalan milik warga setempat. Buruh spesialis panjat pohon kelapa ini, seperti biasa, menerima pesanan untuk petik kelapa di tegalan yang berlokasi di sebelah barat Pura Dalem, Desa Adat Bebandem. Rencananya, buruh berusia 50 tahun ini akan memanjat beberapa pohon kelapa.

Korban Ketut Darmika memanjat pohon kelapa menggunakan alat panjat sederhana berupa tali sebagai penahan kedua kakinya. Dia memanjat pohon kelapa sambil membawa senjata sabit. Korban baru memanjat satu pohon dan memetik satu ijas kelapa ketika tiba-tiba terpeleset jatuh. Kedua kakinya terpeleset, diduga karena batang pohon kelapa licin sehabis hujan.

Jatuh dari ketinggian 15 meter, tubuh korban Ketut Darmi membentur tanah tegalan yang berisi tanaman ketela rambat. Korban langsung tak sadarkan diri pasca jatuh. Peristiwa maut ini kemudian diinformasikan pemilik kebun kelapa kepada keluarga korban. Tak lama beselang, istri korban yakni Ni Made Sukra, 46, tiba di lokasi TKP bersama kerabatnya.

Selanjutnya, korban Ketut Darmika dievakuasi ke Puskesmas Bebandem. Setelah di-lakukan observasi di Puskesmas Bebandem, korban Ketut Darmika dinyatakan sudah meninggal sebelum dievakuasi. Kemudian, mayat korban langsuyng dibawa ke Setra Desa Adat Bebandem untuk dikuburkan, Selasa siang, tanpa sempat dibawa ke rumah duka.

Korban Ketut Darmika berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Made Sukra dan 3 orang anak. Menurut Kelian Dinas Banjar Tihingan Kauh, Desa Bebandem, I Wayan Puria, korban Ketut Darmika selama ini memang menggantungkan nafkah dari jasa memanjat pohon kelapa. “Sehari-harinya almarhum jadi buruh panjat pohon kelapa,” jelas Wayan Puria yang kemarin ikut datang ke lokasi TKP jatuh dari pohon kelapa.

Sementara itu, istri korban yakni Ni Made Sukra mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum suaminya berangkat kerja. Seperti biasa, setiap pagi suaminya kerja memanjat pohon kelapa jika ada pesanan. "Saya terkejut mendengar kabar suami jatuh dari pohon. Saya langsung ke lokasi dan menemukan Bapak dalam keadaan tidak ada napas," ungkap perempuan berusia 46 tahun ini.

Sedangkan Perbekel Bebandem, I Gede Partadana mengaku dapat laporan terkait mu-sibah maut ini dari Kelian Dinas Banjar Tihingan Kuah, I Wayan Puria. "Saat kejadian, saya sedang menggelar rapat. Selanjutnya, saya mendampingi Pjs Bupati Karangasem Pak Wayan Serinah melayat ke rumah duka, sekaligus menyerahkan bantuan kepada keluarga korban,” cerita Gede Partadana, kemarin sore. *k16

Komentar