nusabali

Kemenkum HAM Pastikan Kelayakan Isolasi di LP Kerobokan

Update Covid-19 di Bali: 67 Kasus Baru, 59 Sembuh

  • www.nusabali.com-kemenkum-ham-pastikan-kelayakan-isolasi-di-lp-kerobokan

MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 123 narapidana (napi) yang dinyatakan positif Covid-19, dijenguk Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk, di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (26/10) pagi.

Kedatangan pihak Kemenkum HAM ini untuk memastikan kelayakan isolasi di LP Kerobokan. Para napi positif Covid-19 di LP Kerobokan tersebut terdiri dari 91 orang laki-laki dan 32 orang perempuan. Mereka saat ini diisolasi terpisah, dengan rincian 60 orang laki-laki di Aula LP Kerobokan, 31 orang laki-laki di Wisma Kuta LP Kerobokan, dan 32 wanita di Blok Perempuan LP Kerobokan. Mereka akan diisolasi selama 14 hari ke depan.

“Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kondisi para napi yang positif Covid-19, selain juga mengecek tempat isolasi mereka agar benar-benar layak dan kebutuhan mereka terpenuhi selama 14 hari isolasi” terang Jamaruli.

Menurut Jamaruli, dari hasil pengecekan kemarin pagi, 123 napi yang positif Covid-19 itu dalam kondisi sehat dan bugar. Mereka dikategorikan orang tanpa gejala (OTG), sehingga harus menjalani isolasi selama 14 hari ke depan. “Setelah 14 hari isolasi, kami bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Badung akan melakukan uji swab kedua untuk mengetahui kondisi mereka,” katanya.

Selama proses isolasi, lanjut Jamaruli, para napi positif Covid-19 ini akan diberikan asupan nutrisi, agar imun tubuh mereka kembali meningkat. Mereka juga diwajibkan olahraga dan berjemur setiap hari.

Sementara, dari 123 napi di LP Kerobokan yang positif Covid-19, sebanyak 7 orang di antaranya WNA. Para napi WNA ini sebelumnya menempati Wisma Bedugul LP Kerobokan, namun kini isolasinya digabung dengan napi WNI. “Secara keseluruhan, ada 77 orang napi WNA di LP Kerobokan. Dari jumlah itu, 7 orang terpapar Covid-19,” beber Jamaruli.

Sebanyak 123 napi positif Covid-19 merupakan bagian dari 627 warga binaan di LP Kerobokan yang sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkasi rapid test, 19-21 Oktober 2020 lalu. Hingga Senin kemarin, masih ada 268 napi di LP Kerobokan yang dinyatakan reaktif berdasar rapid test, belum menjalani uji swab. Sedangkan yang sudah menjalani uji swab, mencapai 359 orang dari total 627 napi reaktif. Dari uji swab 359 napi tersebut, 123 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali sudah semakin reda, ditandai dengan hanya muncul 67 kasus baru per Senin kemarin, bersamaan dengan 59 pasien dinyatakan sembuh dan 2 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak kemarin terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, masing-masing mencapai 22 kasus baru. Disusul kemudian di Gianyar (9 kasus baru), Karangasem (5 kasus baru), Tabanan (4 kasus baru), Klungkung (3 kasus baru), Buleleng (1 kasus baru), dan Jembrana (1 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Bangli.

Dengan tambahan 67 pasien baru per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 11.455 kasus. Berdasarkan klasifikasi pe-nyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 11.062 orang atau 96,57 persen dari total 11.455 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,59 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,77 persen), dan 8 orang WNA (0,07 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.174 kasus, yang mana 3.109 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.941 kasus positif Corona, Gianyar 1.436 kasus), Buleleng (1.044 kasus), Karangasem (922 kasus), Klu-ngkung (836 kasus), Bangli (819 kasus), Tabanan (787 kasus), dan Jembrana (430 kasus).

Pada hari yang sama, Senin kemarin, kembali ada tambahan 59 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Badung mencapai 17 orang, disusul Gianyar (16 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), Denpasar (6 pasien sembuh), Jembrana (4 pasien sembuh), Tabanan (3 pasien sembuh), Karangasem (2 pasien sembuh), dan Klungkung (2 pasien sembuh).

Dengan tambahan 59 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 10.285 orang. Angka kesembuhan di Bali kini mencapai 89,79 persen dari total 11.455 kasus positif atau turun tipis sekitar 0,01 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini menjauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 7 bulan, yang mencapai 89,93 persen per 24 Oktober 2020.

Dengan angka kesembuhan mencapai 89,79 persen ini, Provinsi Bali turun peringkat ke posisi kedua terbaik nasional terkait penanganan (penyembuhan) pasien Covid-19. Bali disalip Kalimantan Selatan, yang menyodok ke tangga teratas dengan angka kesembuhan 89,97 persen. Bali mengatasi Jawa Timur, yang berada di peringkat tiga nasional dengan angka kesembuhan 88,26 persen.

Selain 59 pasien sembuh, per Senin kemarin kembali diumumkan ada 2 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia, masing-masing di Gianyar dan Karangasem. Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 374 orang atau 3,26 persen dari total 11.455 kasus positif.


Pasien yang meninggal terdiri dari 372 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 72 orang, disusul Gianyar (64 orang), Buleleng (54 orang), Karangasem (49 orang), Ba-dung (43 orang), Tabanan (33 orang), Bangli (32 orang), Klungkung (14 orang), dan Jembrana (11 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 796 orang atau 6,95 persen dari total 11.455 kasus positif Corona. *dar,ind

Komentar