nusabali

Arus Penumpang Diperkirakan Meningkat

Pelabuhan Gilimanuk Menjelang Libur Panjang

  • www.nusabali.com-arus-penumpang-diperkirakan-meningkat

Bagi setiap orang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, wajib melengkapi diri dengan surat keterangan rapid test non reaktif.

NEGARA, NusaBali
Selama libur panjang sehubungan cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta long weekend pada Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), PT ASDP Indonesia Ferry memperkirakan terjadi peningkatan arus penumpang di Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk. Namun lonjakan penumpang masuk – keluar Bali saat periode libur panjang kali ini, diprediksi tetap menurun dibanding hari normal sebelum masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi. Sesuai pers rilis yang diterima NusaBali, Senin (26/10), Ira memperkirakan, pergerakan kendaraan khususnya kendaraan-kendaraan pribadi yang menyeberang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk akan meningkat dibanding hari normal pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 saat ini.

“Diperkirakan, puncak arus berangkat terjadi pada Selasa (H-2) dan Rabu (H-1). Dan puncak arus balik pada Sabtu (H+2) dan Minggu (H+3),” ucapnya.

Kendati demikian, sambung Ira, selama periode libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, pergerakan kendaraan di Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk akan turun sekitar 27 persen dibanding hari normal sebelum masa pandemi Covid-19. Di mana selama periode libur panjang ini, diprediksikan rata-rata produksi harian kendaraan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk adalah sebanyak 4.852 unit. Sedangkan yang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang, rata-rata diperkirakan 4.886 unit.

Saat puncak arus berangkat liburan panjang kali ini, diperkirakan trafik kendaraan akan naik dari Pelabuhan Ketapang dengan jumlah 5.440 unit, dan saat puncak arus balik sekitar 6.110 unit. Sedangkan dari Pelabuhan Gilimanuk saat puncak arus berangkat maupun puncak arus balik, diperkirakan sebanyak 6.160 unit.

“Kami pastikan di lintasan ini terlayani dengan baik, seiring kapasitas kapal terpasang yang memadai sebanyak 10.500 unit kendaraan campuran, yang dilayani kapal siap operasi sebanyak 54 unit kapal,” ujarnya.  

Ira juga memastikan, dalam memberi pelayanan pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19, tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di pelabuhan maupun kapal. Mulai dari disinfeksi kapal, imbauan menjaga jarak, serta mengingatkan pengguna jasa dan petugas untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan. Di samping petugas di lapangan, imbauan protokol kesehatan juga disampaikan secara berkala melalui pengeras suara di pelabuhan maupun kapal.

Selain itu, semua fasilitas terkait pencegahan dan penanganan Covid 19 tetap tersedia dan dapat dipergunakan. Mulai dari wastafel cuci tangan, spot hand sanitizer, marka physical distancing di jalur serta di kursi-kursi penumpang. “Hingga saat ini, ASDP juga masih mematuhi aturan pemuatan penumpang dan kendaraan dari jumlah maksimal kapasitas kapal sebanyak 50 persen,” ungkapnya.

Di samping itu, Ira menekankan, terkait ASDP yang tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, namun pengguna jasa diharuskan membeli tiket secara online melalui Ferizy via website www.ferizy.com, atau aplikasi di smartphone. Begitu juga dapat membeli tiket di beberapa outlet. Pembelian tiket secara online itu, dapat dibeli mulai dari 60 hari sebelum hingga 5 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.

“Seiring dengan pembatasan kuota kapasitas, pastikan pengguna jasa telah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan. Dan kami imbau pengguna jasa melakukan check in mulai 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan dengan mempersiapkan e-ticket dan kartu identitas,” ucap Ira.

Sementara Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana, mengatakan sementara belum ada lonjakan kendaraan yang masuk maupun keluar pelabuhan, Senin kemarin. Terkait pengamanan selama periode libur panjang pekan ini, dirinya memastikan tetap akan melaksanakan pemeriksaan terkait prokes Covid-19. Termasuk mengenai aturan Surat Edaran Gubernur Bali, yang mewajibkan bagi setiap orang masuk Bali memiliki surat keterangan (suket) rapid test non reaktif.

“Kalau yang keluar Bali, tidak kami periksa (suket rapid test non reaktif), karena di Jawa Timur sudah tidak menerapkan aturan rapid test,” ujarnya.

Kompol Sudarsana mengatakan, untuk melakukan pemeriksaan surat keterangan rapid test non reaktif  itu, seluruh penumpang dalam kendaraan yang baru tiba di Pelabuhan Gilimanuk, diminta turun. Di samping pemeriksaan surat keterangan rapid test non reaktif bagi yang masuk Bali, Kompol Sudarsana menambahkan, juga tetap memastikan setiap penumpang, baik yang masuk ataupun keluar Bali, menggunakan masker. “Di samping pemeriksaan surat-surat kendaraan dan orang, kami juga tetap memberi sosialisasi dan edukasi agar mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya. *ode

Komentar