nusabali

KSU di Ubud Klod Gencarkan Sembako

  • www.nusabali.com-ksu-di-ubud-klod-gencarkan-sembako

GIANYAR, NusaBali
Koperasi Serba Usaha (KSU) Tri Gunartha Werdhi di  Banjar Ubud Kelod, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, membagikan sembako untuk anggota, Minggu (25/10).

Pembagian dilakukan di Wantilan Desa Adat Ubud, dengan menerapkan protokol kesehatan. Ketua Koperasi Serba Usaha Tri Gunartha Werdhi Banjar Ubud Kelod, Kelurahan/Kecamatan Ubud I Made Purna Wirawan SE Ak menjelaskan, sejak pandemi Maret 2020, pihaknya sudah membuat rencana kegiatan pembagian sembako. Karena sebagian besar anggota koperasi terdampak pandemi, karena mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata. "Pembagian sembako Tahap I kami lakukan April 2020, tahap II Juli. Kali ini yang ketiga," jelas Made Purna Wirawan.

Tiap anggota koperasi diberikan paket sembako berisi 15 kg beras, 1 krat telur ayam, 1 liter minyak goreng dan 2 masker (dari Yayasan Bina Wisata). Pembagian sembako ini mengusung tema, Gotong Royong Bersama Karena Kita Adalah Keluarga. "Harga per paket sembako ini sekitar Rp 200.000," jelasnya. Anggota koperasi 324 orang. "Angota koperasi ini sesuai jumlah krama banjar. Karena koperasi ini milik banjar, setiap krama (KK) otomatis menjadi anggota koperasi," jelasnya.

Dalam situasi pandemi, pembagian sembako diatur menjadi tiga sesi, sejak pagi hingga siang hari. "Kami ada tiga tempek, mereka datang bergilir sehingga meminimalisir kerumunan," ujarnya.

Iku hadir mengawasi pembagian sembako ini, Prajuru Desa Adat Ubud, Babhinsa Kelurahan Ubud, Babhinkamtibmas Kelurahan Ubud, Pecalang Desa Adat, serta Kelian Adat dan Dinas Banjar Ubud Kelod. "Kami taat protokol kesehatan. Kami sediakan wastafel cuci tangan, cek suhu tubuh, dan memastikan penerima sembako memakai masker," jelasnya.

Melihat pandemi yang belum berakhir dan perekonomian anggota masih terpuruk, pembagian sembako kemungkinan akan berlanjut. "Perencanaan hanya tiga tahap. Tapi melihat pandemic belum pulih total, kemungkinan kami upayakan lagi pembagian sembako ini sesuai likuiditas koperasi," ujarnya.

Selain sembako, koperasi juga membuat kebijakan kredit relaksasi. "Relaksasi kredit koperasi untuk pembayaran pokok bisa ditunda setahun, dapat membayar bunga saja," ujarnya.

Kelihan Adat Banjar Ubud Kelod I Ketut Sutama mengatakan hampir seluruh krama banjar bekerja di sektor pariwisata. Sehingga pandemi ini sangat berdampak pada perputaran ekonomi warga. "Hampir 95 persen krama kami bekerja pariwisata, jadi memang terdampak sekali," ujarnya. Dia mengaku bantuan sembako tiga tahap ini sangat membantu krama dalam situasi sulit. *nvi

Komentar