nusabali

Peken Lais, Komunitas Mobil Kuno Gandeng UMKM

  • www.nusabali.com-peken-lais-komunitas-mobil-kuno-gandeng-umkm

DENPASAR, NusaBali
Prihatin dan ikut mendorong pemulihan ekonomi Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, komunitas mobil kuno dari divisi Volkswagen menggelar ‘Peken Lais’ (pasar laris).

Kolabaorasi antara komunitas  Volkswagen/VW Bali dengan pelaku UKM/UMKM, membantu memasarkan produknya.  

Ketua Bali Volkswagen Division (BVD) Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, menyatakan  event ‘Pasar Lais’  merupakan upaya untuk ikut berpartisipasi memulihkan perekonomian Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19. “Kita semua merasakan keterpurukan itu,” ujarnya di sela-sela pelaksanaan ‘Pasar Lais’ di Sekar Jambu, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Minggu (25/10).

Walau hasilnya  mungkin tidak banyak,paling tidak kata Agung Sudarsana  event ‘Peken Lais’ diharap menularkan spirit agar Bali segera bangkit dan perekonomian  segera menggeliat. “ Kami merasa  prihatin dengan situasi ini,” Agung Sudarsana.

Paling tidak lanjut Agung Sudarsana, BVD Bali melakukan hal yang positif dalam suasana ekonomi terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Selain produk olahan, ‘Peken Lais’ menyediakan produk pertanian organik. “Itu merupakan petani binaan yang memang mengembangkan pertanian organik,” ujar Ida Bagus Gede Arsana, salah seorang pelaku dan pembina pertanian organik. Tujuannya mempertemukan pembeli  dengan konsumen. Bukan di  kalangan komunitas Bali Volkswagen Division (BPD) saja, tetapi juga masyarakat umum. “Dengan event ini bisa mempendek rantai pemasaran,” jelasnya.

I Made Rudita, salah seorang pelaku UKM/UMKM  menyatakan bersyukur adanya kegiatan maupun event seperti ’Peken Lais’. “ Ini sangat membantu dalam kondisi Covid-19 seperti sekarang ini,” ujar Rudita.  Biasanya Rudita dan istrinya jualan di kampung mereka di Sedang, Kecamatan Abiansemal Badung. Rudita pun event seperti ‘Peken Lais’, lebih sering digelar untuk membantu pemasaran petani.

I Ketut Sugiarta, pemilik venue Sekar Jambu menyatakan ‘Peken Lais’ bertujuan memberdayakan ekonomi kerakyatan. “Kita mengkoordinir petani muda, pelaku UMK/UMKM,” ujarnya. Selain pelaku UMKM binaan ‘Peken Lais’ juga mengikutsertakan masyarakat umum. “Kita fasilitasi berikan tempat untuk berjualan,”  tambah  Sugiarta yang juga salah seorang penggagas ‘Peken Lais’.

Intinya lanjut Sugiarta, dalam kondisi pandemi Covid-19 perlu dilakukan hal-hal yang positif. Karena itulah pihaknya mensuport pelaksanaan ‘Peken Lais’ tersebut. *k17

Komentar