nusabali

Diserang Virus AHPND, Petambak Udang Gerokgak Gigit Jari

  • www.nusabali.com-diserang-virus-ahpnd-petambak-udang-gerokgak-gigit-jari

SINGARAJA, NusaBali
Merebaknya virus Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) membuat sejumlah pembudidaya udang di wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng gigit jari.

Bagaimana tidak, virus ini kini menyerang tambak di kawasan Buleleng barat dan membuat mati ribuan udang yang dibudidayakan para petambak.

Dampaknya, petambak merugi karena mengalami penurunan produksi. Virus yang diketahui pertama kali mewabah di Filipina, Vietnam dan Thailand ini dengan cepat menjalar di beberapa tambak di wilayah Buleleng dan mematikan ribuan udang yang tengah dibudidayakan petambak sebelum berusia 15 hari.

Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk melumpuhkan virus ini. Bahkan, para petambak sudah melakukan berbagai upaya dengan melakukan rekayasa imun melalui penambahan dosis vitamin. Hanya saja, upaya itu gagal karena virus AHPND sangat kuat menyerang imunitas udang.

Salah seorang petambak udang di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Wayan Arta mengeluhkan kondisi ini. Ia mengaku tidak berbisa berbuat banyak lantaran virus ini sulit diatasi. "Kami masih menunggu hasil riset dari penelitian balai perikanan. Harapannya dinas dan balai segera memberikan solusi," kata Arta, Minggu (25/10) sore.

Keluhan yang sama juga disampaikan oleh pengusaha tambak udang, Hengky Putro Raharjo. Menurut Hengky, virus AHPND ini pertama kali diketahui menyerang pada bulan Mei lalu. Dan terus merebak selama tiga bulan terakhir hingga bulan Oktober. Dijelaskannya, ciri-ciri udang yang terpapar virus ini yakni warnanya memucat, kerdil dan keropos.

Hengky mengaku, belum mengetahui secara pasti penyebabnya  virus AHPND. Namun ia menduga virus ini berasal dari bibit udang impor yang didatangkan dari luar negeri. Akibat diserang virus ini, ribuan ekor udang yang ada di tambaknya di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, seluas 9 hektare lebih dan sudah siap panen tiba-tiba mati.

"Virusnya ini cepat bermutasi menjangkiti udang lainnya, bahkan dengan cepat virus ini membuat koloni. Satu udang saja terjangkit dan dengan cepat menyebarkan ke udang lainnya," tutur Hengky.

Hengky pun telah melaporkan kondisi ini ke instansi terkait khusunya Dinas Perikanan Buleleng dan ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan penyuluh perikanan (BBRBLPP) Gondol. "Kami juga sudah laporkan ke instansi terkait bahkan sampai ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo dan petugas juga sudah turun melihat kondisi yang ada termasuk mengambil sampel udang," katanya.

Dirinya berharap, solusi atas merebaknya virus ini dapat segera ditemukan sehingga ia tidak lagi merugi. "Ya, kami berharap segera ada solusi, jika terus begini maka kami merugi," pungkas Hengky.*cr75

Komentar