nusabali

RS Pratama Giri Emas Masih Difungsikan Jadi Tempat Isolasi Covid-19

Tinggal 7,30% dari Total 11.042 Pasien Pasien Corona di Bali Masih Perawatan

  • www.nusabali.com-rs-pratama-giri-emas-masih-difungsikan-jadi-tempat-isolasi-covid-19

SINGARAJA, NusaBali
RS Pratama Giri Emas di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng sudah yang dikembalikan menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pelayanan pasien umum.

Meski demikian, rumah sakit ini juga masih difungsikan Pemkab Buleleng untuk isolasi pasien Covid-19 bersifat khusus dan dalam jumlah terbatas.

Pasien bersifat khusus dimaksud, antara lain, pasien Covid-19 dari tahanan kepolisian dan warga binaan LP Singaraja yang jumlahnya terbatas. Tempat isolasi di RS Pratama Giri Emas pun dikhususkan, karena mengharuskan ada pengamanan dari aparat bersangkutan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, I Gede Suyasa, menjelaskan pelayanan kesehatan tetap diberikan untuk pasien Corona bersifat khusus, dalam pengawasan aparat keamanan. “Gugus Tugas menangani pasien Covid-19 yang bersifat khusus. Saat ini, ada satu pasien Covid-19 yang berstatus tahanan. Jadi, selain penanganan kesehatan, sisi keamananannya juga harus ada, sehingga ada sinergi dengan LP, kejaksaan, kepolisian, dan juga BPBD,” jelas Suyasa di Singaraja, Rabu (21/10).

RS Pratama Giri Emas sendiri awalnya memang khusus menangani pasien Covid-19 gejala ringan hingga sedang. Sementara untuk pasien Covid-19 gejala berat selama ini ditangani di RSUD Buleleng. Belakangan, RS Pratama Giri Emas dikembalikan untuk pelayanan kesehatan pasien umum. Hanya saja, saat ini pasien Covid-19 bersifat khusus masih diisolasi di RS Pratama Giri Emas.

Menurut Suyasa, isolasi pasien Covid-19 di RS Pratama Giri Emas tidak mengganggu pelayanan umum. “Apalagi, pasien Covid-19 bersifat khusus yang dirawat di sini jumlahnya terbatas,” ujar birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula yang juga menjabat Sekda Kabupaten Buleleng ini.


Sementara, per Rabu kemarin di Buleleng kembali muncul 5 kasus baru Covid-19, selain 5 pasien dinyatakan sembuh, dan satu lagi diumumkan meninggal. Satu-satunya pasien yang meninggal itu adalah pria berusia 62 tahun asal Kecamatan Sukasada. Pasien ini meninggal dalam perawatan di RSUD Buleleng di Singaraja, kemarin pagi, setelah dirawat selama 5 hari sejak datang ke IRD, 16 Oktober 2020, dengan keluhan sesak napas, batuk berdarah, mual, muntah, dan deman.

Sedangkan 5 kasus baru Covid-19 di Buleleng per Rabu kemarin berada di tiga kecamatan. Rinciannya, 3 orang di Kecamatan Sukasada, 1 orang di Kecamatan Seririt, dan 1 orang di Kecamatan Buleleng. Sementara dari 5 pasien sembuh kemarin, termasuk 2 orang asal Kecamatan Buleleng dan 2 orang asal Kecamatan Sukasada.

Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Buleleng saat ini (berdasarkan data GTPP Covid-19 Provinsi Bali) mencapai 1.016 kasus. Dari jumlah itu, 914 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, 51 pasien masih dalam perawatan, dan 51 paisen lagi meninggal. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng saat ini mencapai 89,96 persen.

Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali terus merangkak naik hingga tembus 89,50 persen dari total 11.042 kasus positif. Ini setelah per Rabu kemarin kembali terdapat 95 pasien sembuh, bersamaan dengan munculnya 87 kasus baru dan 2 pasien lagi diumumkan meninggal.

Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, dari 95 pasien sembuh per Rabu kemarin, terbanyak berada di Kabupaten Badung mencapai 43 orang. Sedangkan pasien sembuh terbanyak berikutnya berada di Kota Denpasar mencapai 20 orang, disusul Gianyar (14 pasien sembuh), Buleleng (5 pasien sembuh), Tabanan (4 pasien sembuh), Karangasem (3 pasien sembuh), Bangli (3 pasien sembuh), dan Klungkung (3 pasien sembuh).

Dengan tambahan 95 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 9.883 orang. Ang-ka kesembuhan di Bali pun melesat tembus 89,50 persen dari total 11.042 ka-sus positif atau naik lagi sekitar 0,15 persen dibanding sehari sebelumnya. Inilah rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 7 bulan, menumbangkan rekor sebelumnya 89,35 persen per 20 Oktober 2020.

Perlu dicatat, tingkat kesembuhan tertinggi Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangli, mencapai 94,50 persen (756 orang sembuh dari total 800 kasus positif). Peringkat kedua diduduki Kota Denpasar dengan angka kesembuhan 92,45 persen (2.836 sembuh dari total 3.067 kasus positif). Sedangkan peringkat terbawah diduduki Gianyar dengan tingkat kesembuhan hanya 83,25 persen (1.158 orang sembuh dari total 1.391 kasus positif).

Pada hari yang sama, Rabu kemarin, di Bali kembali muncul 87 kasus baru Covid-19, yang semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah). Tambahan kasus terbanyak terjadi di Denpasar dengan 21 kasus baru, disusul Tabanan (16 kasus baru), Badung (15 kasus baru), Gianyar (9 kasus baru), Klungkung (9 kasus baru), Buleleng (5 kasus baru), Bangli (5 kasus baru), Jembrana (4 kasus baru), dan Karangasem (3 kasus baru).

Dengan tambahan 87 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 11.042 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebar-annya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 10.649 orang atau 96,44 persen dari total 11.042 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,69 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,80 persen), dan 8 orang WNA (0,07 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.067 kasus, yang mana 3.002 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.845 kasus positif Corona, Gianyar 1.391 kasus), Buleleng (1.016 kasus), Karangasem (900 kasus), Bangli (800 kasus), Klungkung (800 kasus), Tabanan (755 kasus), dan Jembrana (402 kasus).

Selain 87 kasus baru, per Rabu kemarin kembali diumumkan ada 2 pasien Co-vid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka masing-masing berada di Gianyar (1 pasien meninggal) dan Buleleng (1 pasien meninggal). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 353 orang atau 3,20 persen dari total 11.042 kasus po-sitif.

Pasien yang meninggal terdiri dari 351 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 69 orang, disusul Gianyar (58 orang), Buleleng (51 orang), Karangasem (48 orang), Ba-dung (40 orang), Tabanan (32 orang), Bangli (28 orang), Klungkung (14 orang), dan Jembrana (11 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini, mencapai 806 orang atau 7,30 persen dari total 11.042 kasus positif.  *k23,ind

Komentar