nusabali

Mesolah Barong Jadi Penangkal Secara Niskala

Hampir Tiga Bulan Serangan Stabil Zona Hijau Covid-19

  • www.nusabali.com-mesolah-barong-jadi-penangkal-secara-niskala

Mesolah Barong ini digelar rutin setiap rahina Purnama setelah salah satu krama mengalami kerauhan pada akhir Juli 2020 lalu.

DENPASAR, NusaBali
Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan sukses bertahan sebagai wilayah zona hijau hampir tiga bulan sejak awal Agustus 2020 lalu. Pihak Kelurahan Serangan dan Desa Adat Serangan bersinergi lakukan antisipasi Covid-19 secara sekala dan niskala. Secara sekala, Serangan diuntungkan dengan kondisi geografis sebagai daratan terpisah. Sedangkan secara niskala, krama Desa Adat Serangan lakukan tradisi Mesolah Barong setiap Rahina Purnama yang dipercaya dapat menangkal wabah.

Lurah Serangan, I Wayan Karma, saat dihubungi via telepon, Rabu (21/10) mengatakan memang kelurahan yang dipimpinnya itu sejak bulan Agustus 2020 lalu sampai saat ini masuk zona hijau Covid-19. Sebelumnya beberapa warga terkonfirmasi positif Covid-19.

Wayan Karma mengatakan pihaknya bersama Desa Adat Serangan melakukan upaya pencegahan secara sekala dan niskala. Secara sekala dengan rutin lakukan penyemprotan disinfektan dan gencar sosialisasi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 kepada warga. Sedangkan secara niskala warga Serangan memiliki tradisi Mesolah Barong di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Serangan setiap rahina Purnama.

Mesolah Barong ini digelar rutin setiap rahina Purnama setelah salah satu krama mengalami kerauhan pada akhir Juli 2020 lalu. Dalam kerauhan tersebut, Ida Bhatara menginginkan Barong mesolah setiap Rahina Purnama untuk menghindari wabah Covid-19 yang terjadi saat ini. "Setelah dilaksanakan memang benar, dari awal Agustus 2020 sampai sekarang belum ada warga kami yang positif. Padahal ada yang sakit, namun sampai di rumah sakit tidak ditemukan terjangkit Covid-19," jelas Wayan Karma.

Dia mengatakan, sebelum digelar mesolah barong dari bulan Mei sampai pertengahan Juli 2020, beberapa warganya terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal, pengetatan wilayah dan pintu masuk sudah dilakukan. Zona hijau baru disandang Kelurahan Serangan sejak tradisi mesolah barong itu mulai digelar sejak awal Agustus lalu.

Selain itu warga juga terus memohon kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Sakenan dan juga nyejer daksina. Kendati dipercaya mesolah barong setiap Purnama bisa menangkal Covid-19, pihaknya juga tetap rutin melakukan antisipasi penyebaran Covid-19 dengan cara sekala. "Niskala kita lakukan, Sekala juga kita lakukan dengan terus edukasi masyarakat untuk taat protokol kesehatan sesuai dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020 dan Perwali Nomor 48 tahun 2020, dan penyemprotan disinfektan," pungkas Wayan Karma.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Rabu kemarin mengatakan salah satu faktor yang membuat Kelurahan Serangan mampu bertahan di zona hijau dikarenakan letak geografisnya yang terpisah dengan wilayah lainnya. Hal ini membuat interaksi dengan masyarakat luar lebih terkendali.

Saat ini tercatat ada 14 desa/kelurahan yang masuk zona hijau di Denpasar selain Kelurahan Serangan. Namun, tidak semua wilayah ini kondisinya stabil. Ke-17 desa/kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Kelurahan Renon, Denpasar Selatan. Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.

Lalu Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur. Kelurahan Dangin Puri, Denpasar Timur, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara, Kelurahan Dauh Puri, Denpasar Barat, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, dan Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.

Sementara itu, dua desa masih masuk zona orange, yakni Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara dan Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara. Dan sebanyak 24 desa/kelurahan masuk dalam zona kuning. Selain itu, jika dilihat dari basis kecamatan, Kecamatan Denpasar Timur merupakan kecamatan yang paling stabil.

Sedangkan Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Utara termasuk yang paling labil. “Dalam setiap evaluasi kami selalu minta bagaimana Satgas Desa/Kelurahan berupaya untuk menurunkan zona misal dari zona orange ke zona kuning bahkan ke zona hijau,” katanya. *mis

Komentar