nusabali

Cegah Kerumunan, AP I Berencana Perluas Posko

Permintaan Rapid Test di Bandara Terus Melonjak

  • www.nusabali.com-cegah-kerumunan-ap-i-berencana-perluas-posko

MANGUPURA, NusaBali
Permintaan rapid test di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, terus meningkat.

Pasalnya, tarif rapid test di bandara sebesar Rp 85.000 per orang, merupakan yang terendah di seluruh Pulau Dewata. Guna mengantisipasi membeludaknya masyarakat yang melakukan pemeriksaan, Angkasa Pura I bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan Klinik Suka masih melakukan koordinasi untuk perluasan.

Communication and Legal Section Manager Angkasa Pura I Andanina Dyah Permata Megasari, membenarkan ihwal melonjaknya permintaan rapid test di posko rapid test yang ada di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai. Dalam catatannya, permintaan rapid test di bandara rata-rata lebih dari 200 orang setiap harinya. Bahkan, untuk akhir pekan, terjadi lonjakan yang cukup signifikan. “Pas awal-awal penurunan tarif itu, masyarakat yang melakukan rapid khusus di akhir pekan rata-rata 230 hingga 250 orang. Tapi sekarang sudah lebih dari itu, lumayan banyak,” beber Andanina, Rabu (21/10) sore.

Meski permintaan lebih banyak dari sebelumnya, Andanina tidak merinci secara pasti total rata-rata hariannya. Ditanya langkah dari Angkasa Pura I untuk mencegah kerumunan yang disebabkan melonjaknya masyarakat yang melakukan pemeriksaa, dia menyatakan terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi, KKP, dan Klinik Suka, termasuk salah satunya untuk melakukan perluasan posko. “Soal perluasan posko, nanti saya koordinasikan dulu dengan penyelenggara ya,” ucapnya.

Dijelaskannya, karena saat ini masih memanfaatkan fasilitas posko yang ada, pihaknya tetap memperhatikan sejumlah protokol kesehatan. Di mana, masyarakat yang hendak melakukan pemeriksaan rapid test di posko bandara harus mematuhi berbagai protokol kesehatan mulai dari penerapan jarak aman, menggunakan masker, serta selalu mencuci tangan. “Selain itu, kami juga punya tim yang melakukan pengawasan dalam penerapan protokol di area posko maupun bandara. Tim ini terus melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada masyarakat yang tidak menaati prokes itu,” urai Andanina.

Masih menurut dia, sejak dibukanya layanan rapid test di area Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai pada 22 Juli 2020 lalu, pihaknya belum mendapatkan satu orang pun yang hasilnyaa reaktif saat dilakukan pemeriksaan. “Dari awal sampai sekarang belum ada yang hasilnya reaktif, semuanya non reaktif. Kalau pun ada, kami sudah menyiapkan berbagai langkah atau upaya yang kita terapkan sebagai standar penanganan pertama. Masyarakat yang hasilnya demikian (reaktif, Red) akan diberikan saran untuk swab di rumah sakit terdekat. Semua stakeholder akan bergerak cepat kalau memang ada yang hasilnya seperti itu. Namun, sampai saat ini belum ada,” tegasnya. *dar

Komentar