nusabali

Pembinaan Lansia Tangguh di Desa Budakeling

  • www.nusabali.com-pembinaan-lansia-tangguh-di-desa-budakeling

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Karangasem menggelar pembinaan 7 dimensi lansia tangguh di Banjar Saren Kauh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Selasa (20/10).

Pembinaan diberikan oleh Kasi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas PPKB Karangasem I Gede Dedy Artho bersama Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Bebandem I Nyoman Langkir. Peserta pembinaan adalah kalangan ibu-ibu lanjut usia dan istri Perbekel Budakeling, Ni Made Minta Dewi. Peserta diberikan pemahaman menjaga dan merawat lansia.

Dedy Artho mengatakan, ada tiga jenis pembinaan yang disebut Tri Bina yakni bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia. Dijelaskan, bina keluarga lansia untuk menciptakan lansia tangguh dengan mengimplementasikan 7 dimensi. Ketujuh dimensi itu yakni dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi professional, dan dimensi vokasional. “Jangan sampai ada anggapan lansia itu jadi beban keluarga. Keluarga harus mampu memberikan perawatan optimal agar jadi lansia tangguh,” jelas Dedy Artho.

Deddy Artho menambahkan, terbentuknya lansia tangguh agar mampu beradaptasi terhadap proses penuaan didukung lingkungan yang nyaman. Harapannya lansia tetap sehat secara fisik dan tetap bisa beraktivitas sehingga bisa mandiri di usia lanjut. Sementara I Nyoman Langkir mengingatkan, bina keluarga lansia merupakan salah satu program pembinaan di samping adanya bina keluarga balita dan bina keluarga remaja.

Disebutkan, selama ini program KB asumsinya alat-alat kontrasepsi, padahal tidak semata-mata memperkenalkan alat-alat kontrasepsi dan penggunaannya untuk menunda kehamilan atau membatasi kelahiran jumlah anak.

Penyuluh KB Kecamatan Bebandem juga mengintensifkan pembinaan, salah satunya bina keluarga lansia agar jadi lansia tangguh. “Kalau bina keluarga balita dengan memantau tumbuh kembang anak agar tidak jadi anak yang stunting, bina keluarga remaja dengan dibentuk PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja), dan bina keluarga lansia dengan menggunakan 7 dimensi,” kata Nyoman Langkir. Pembinaan lansia ini menghadirkan puluhan ibu-ibu lansia, juga dihadiri istri Perbekel Budakeling, Ni Made Minta Dewi. Pembinaan dilakukan secara intensif di setiap desa agar warga paham pentingnya menjaga dan merawat lansia. *k16

Komentar