nusabali

Penyelesaian Lab PCR di RSUD Buleleng Dipacu

  • www.nusabali.com-penyelesaian-lab-pcr-di-rsud-buleleng-dipacu

Progress mencapai 70 persen berupa renovasi ruangan, penyediaan alat penunjang dan sumber daya manusia (SDM) khusus.

SINGARAJA, NusaBali

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, menegaskan memasuki akhir Oktober 2020 ini, GTPP dan RSUD Buleleng sedang mengejar penyelesaian Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) atau lab test swab. Pembangunan ini disiapkan sejak sebulan lalu.

“Saat ini sudah masuk tahapan penyediaan alat pendukung dan sedang dilakukan pelatihan 14 hari bagi analis di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar. Akir Oktober 2020, lab PCR ini agar bisa dioperasikan,” jelas Sekda Buleleng ini.

Kata dia, mesin PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencan (BNPB) sudah sampai di Buleleng sejak September 2020. Namun ada sejumlah ketentuan dan standar yang harus dipenuhi sebelum alat ini dioperasikan. Karena itu memerlukan waktu cukup lama. Jelas dia, Lab PCR ini akan bermanfaat luar biasa dalam penanganan kasus Covid-19 di Buleleng. Terutama soal kecepatan pengujian swab. “Kalau sudah bisa beroperasi, satu hari sudah bisa diketahui hasil swabnya. Beda dengan kondisi sekarang yang masih dikirim ke Denpasar sehingga hasil tak serta merta keluar per hari itu, karena lab PCRnya menguji swab dari banyak kabupaten. Ini juga membantu kecepatan tracing kontak erat dan penanganan selanjutnya,” imbuh dia.

Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha menambahkan hingga saat ini progres pembuatan Lab PCR di RSUD Buleleng mencapai 70 persen. Prosentase ini berupa renovasi ruangan, penyediaan alat penunjang dan sumber daya manusia (SDM) khusus. Hingga saat ini ada 4 analis yang dilatih di RS Bali Mandara. Setelah pelatihan 10 hari, akan dilakukan uji coba pengoperasian mesin PCR yang diestimasi dapat menguji 45 sampel setiap hari.

Dokter spesialis penyakit dalam ini menambahkan, lab PCR tak hanya akan bermanfaat saat pandemi Covid-19, namun juga untuk test sampel data penyakit lain. Alat berteknologi canggih ini juga akan menunjang RSUD Buleleng sebagai rumah sakit pendidikan, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Undiksha.

Sementara itu, sempat absen selama lima hari, GTPP Covid-19 Buleleng kembali mencatatkan kasus pasien Covid-19 meninggal pada Selasa (20/10). Kasus meninggal akibat Covid-19 ke-49 ini, seorang warga Kecamatan Banjar, meninggal pada Senin (19/10). Pasien laki-laki usia 79 tahun meninggal dalam perawatan dan isolasi di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng. Pasien saat diterima rumah sakit, mengeluh lemas, mual, muntah, batuk, sesak demma, dan nafsu makan dan minum menurun. Setelah ditest swab, pasien terkonfirmasi. Pasien juga menderita Diabetes Militus (DM) ini tak dapat bertahan di hari kelima isolasinya.

Selain kasus meninggal, ada 3 kasus konfirmasi baru dari Kecamatan Sukasada, Buleleng, dan Sawan. Ada 4 pasien Covid-19 dari Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Banjar, dan Seririt, sembuh. Kasus Covid-19 di Buleleng hingga saat ini kumulatif  971 orang, terdiri dari 869 orang sembuh, 49 orang  meninggal dan 53 orang perawatan di Buleleng maupun luar Buleleng.*k23

Komentar