nusabali

Cabor Cemaskan Pemotongan Anggaran PON

  • www.nusabali.com-cabor-cemaskan-pemotongan-anggaran-pon

DENPASAR, NusaBali
Cabor yang lolos dalam PON XX di Papua mulai mencemaskan soal anggaran.

Situasi pandemi Covid-19 yang berujung belum jelasnya nominal anggaran yang akan diterima KONI Bali, membuat cabor  was-was tidak ikut dikirim ke Papua karena terbentur anggaran.

Apalagi cabor yang tergolong permainan atau tim. Jumlah satu tim cukup banyak sehingga akan menyedot anggaran yang cukup banyak pula. Bahkan perampingan juga sudah dilakukan dengan jumlah tim yang sangat terbatas. Hanya saja belum menjadi jaminan jika cabor yang bersangkutan apakah akan dikirim atau tidak.

"Untuk tahap selanjutnya kami belum pastikan akan dicoret atau tidak. Kami lebih cenderung menunggu berapa hibah yang akan diterima KONI Bali dari Pemerintah Provinsi Bali di APBD Induk pada tahun 2021 mendatang," ucap Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, Wayan Winurjaya, Selasa (20/10).

Pembina olahraga asal Batur Kintamani Bangli itu mengakui situasi saat ini memang  sulit. Bahkan dia kurang yakin pelaksanaan PON bisa terwujud atau tidak meskipun sampai saat ini jadwalkan digelar 2-15 Oktober 2021. "Lebih baik menunggu arahan dari KONI Bali untuk PON 2021. Sebab, anggaran juga belum jelas. Meskipun ada, kami yakin pasti anggarannya sangat terbatas," tegas Winurjaya. Sehingga sangat wajar dengan kondisi yang ada saat ini, ada kekawatiran dari pihak cabor. Apakah multi event empat tahunan antar Provinsi, apakah benar-benar bisa terlaksana atau tidak. Winurjaya menambahkan, meskipun nanti PON tetap digelar sesuai rencana pada bulan Oktober 2021, untuk anggaran ada kemungkinan tidak maksimal. Minimnya anggaran sangat jelas berpengaruh pada kebijakan yang akan dikeluarkan oleh KONI Bali. Kebijakan akan menjadi sesuatu penengah pada saat itu. Dan, efeknya sudah pasti ke cabor. Mana cabor yang dikirim dan berapa kuota atletnya. "Kita tunggu kepastian PON saja dulu. Apakah jadi digelar atau kembali ditunda. PON 2021 ini kan sejatinya pergeseran jadwal dari PON 2020. Akankah akan ditunda, digeser atau tidak dilaksanakan karena pertimbangan anggaran akibat Covid-19. Apalagi belum ada kepastian soal kapan berakhirnya pandemi," papar Winurjaya yang juga eks Cawabup Bangli tahun 2010 tersebut.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi enggan mendahului membeberkan soal anggaran yang akan diterima KONI Bali. Termasuk untuk anggaran di APBD Perubahan tahun 2020.

Kewenangan anggaran, sebut Suwandi,  ada di pihak pemerintah. Dan, KONI sebagai pembantu pemerintah di bidang olahraga. Jadi, berapapun anggaran yang diterima akan digunakan dengan seefektif mungkin agar tepat sasaran. "Untuk jumlah kontingen belum kami pastikan. Dan, saat ini yang lolos PON dari data di KONI ada 251 atlet," kata eks Ketua Umum KONI Badung itu. *dek

Komentar