nusabali

Tim Putri Bulutangkis PON Kemungkinan Kecil Dicoret

  • www.nusabali.com-tim-putri-bulutangkis-pon-kemungkinan-kecil-dicoret

DENPASAR, NusaBali
Tim bulutangkis putri PON Bali kecil kemungkinan akan dikurangi lagi. Sebab sudah terisi empat atlet, yang merupakan batas minimal.

Apalagi tergolong cabor permainan dan atletnya turun di beberapa kategori, seperti tunggal putri, ganda putri, dan kategori campuran.

“Dengan empat atlet sudah masuk batas minimal. Meskipun saat Pra PON, di sektor putri diikuti tiga atlet. Kami usahakan agar empat atlet putri tetap dipertahankan," kata Sekum Pengprov PBSI Bali, I Gusti Bagus Arya Candra Palasara, Senin (19/10).

Sebelumnya, tim bulutangkis putri PON Bali terdiri tiga atlet putri, sehingga semua akan turun. Tapi di PON Papua membidik prestasi tinggi, maka atlet tampil sesuai spesialisasi dan kemampuannya. Yakni, pemain khusus tunggal putri, ganda putri, dan campuran. Harapan lain tiap dapat istirahat cukup agar selalu dalam top performance.

"Jadwal PON pasti padat. Harapan kami dengan banyak atlet akan banyak opsi. Jumlah empat atlet itu bagi kami minim dan untuk efektivitas," kata pria yang akrab disapa Tugus.

Eks Binpres KONI Tabanan itu mengakui, semua itu tergantung pembiayaan KONI Bali. Apalagi jarak waktunya juga masih lama  dan memerlukan anggaran besar per atlet. Tugus pun berharap di sektor putri tidak ada lagi pencoretan. Karena sebelumnya Dinda Sayu Murni dicoret.

"Jumlah empat atlet itu ideal, bagi kami mereka sudah definitif. Tinggal sekarang KONI Bali menyikapinya. Kami serahkan saja ke KONI Bali," tegas Tugus.

Ketua Pengkab PBSI Tabanan itu juga menegaskan, saat ini sepenuhnya tergantung atlet. Yakni, sejauhmana kesiapannya ke PON Papua. Sedangkan segala sesuatunya dapat terjadi, termasuk tergantung kesiapan atlet itu sendiri.

Keempat atlet di sektor putri, yakni Ni Made Pranita Sulistya Devi, Made Deya Surya Saraswati, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Ayu Gary Luna Maharani. Sedangkan di bagian putra masih ada tujuh atlet, yakni Nyoman Tryadnyana Arya, I Gede Pasek Ekayana, Agus Aldi Santoso, Alvin Honik, I Kadek Pande Dheva Brahmantya, I Putu Pande Sheva Brahmantya Putra, dan I Gusti Ngurah Bagus Agung Suptyana. *dek

Komentar