nusabali

Pencarian Nelayan Penuktukan Dihentikan

  • www.nusabali.com-pencarian-nelayan-penuktukan-dihentikan

Pencarian nelayan yang diduga terjatuh dan tenggelam di perairan Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Tejakula, akan dihentikan karena sudah 7 hari belum ada tanda-tanda keberadaan korban.

SINGARAJA, NusaBali
Pencarian seorang nelayan, Nyoman Indrawan, 38, yang hilang di perairan wilayah Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, tak juga membuahkan hasil hingga hari ketujuh, Sabtu (17/10). Tim gabungan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pencarian korban.

Kepala Pos Basarnas Buleleng Dewa Hendri Gunawan, mengatakan korban yang diduga terjatuh dan tenggelam pada Minggu (10/10) hingga selang sepekan pasca kejadian tak juga ditemukan. “Pencarian akan dihentikan karena sudah dilakukan tujuh hari, dan belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” kata dia, saat dikonfirmasi pada Sabtu kemarin.

Hendri Gunawan menambahkan, tim gabungan yang terdiri dari petugas Pos Basarnas Buleleng bersama anggota Sat Pol Air Polres Buleleng, Polsek Tejakula, anggota TNI AL telah melakukan pencarian secara maksimal. Sebelumnya, pada pencarian hari ketiga petugas telah memperluas wilayah penyisiran hingga lebih dari 20 Nautical mile (Nm) ke timur dari lokasi jatuhnya korban.

Petugas juga telah melakukan penyisiran di wilayah barat Buleleng seperti di daerah Kecamatan Buleleng, Seririt, dan Gerokgak namun belum juga membuahkan hasil.

Meski dihentikan, namun petugas akan terus melakukan upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta nelayan di pesisir Buleleng jika nantinya ada tanda-tanda korban ditemukan. “Kami masih akan terus berkoordinasi dengan petugas lainnya jika ada potensi keberadaan korban. Seandainya korban ditemukan, kami siap melakukan evakuasi,” tandas Hendri Gunawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, nelayan bernama Nyoman Indrawan, terjatuh dan tenggelam di tengah laut wilayah Desa Penuktukan pada Minggu (11/10) sore sekira pukul 17.30 Wita. Korban awalnya pergi melaut bersama iparnya, Made Adi Setiawan, 34, sekitar pukul 16.30 Wita. Mereka berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan menggunakan jukung warna putih.

Saat itu korban duduk di posisi belakang perahu sebagai pengemudi, dan saksi Adi duduk di depan. Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba saksi Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakang. Saat melihat ke belakang, saksi Adi sudah mendapati korban tidak ada di perahu.

Lantaran saksi Adi tidak bisa mengemudikan perahu, maka perahu terus melaju ke depan hingga menjauhi korban. Setelah 100 meter menjauh, saksi sudah melihat korban tidak ada. Adi berusaha mengendalikan laju perahu hingga perahu akhirnya bergerak ke arah barat mengikuti arus laut. Karena panik, saksi Adi langsung berusaha menghubungi rekan-rekannya yang berada di darat untuk membantu mencari korban. *cr75

Komentar