nusabali

Seluruh Kecamatan Jadi Lumbung Suara

KPU Tetapkan DPT Pilkada Tabanan 362.813 Pemilih

  • www.nusabali.com-seluruh-kecamatan-jadi-lumbung-suara

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Tabanan ini terjadi pengurangan sebanyak 517 dibandingkan Daftar Pemilih Sementara (DPS).

TABANAN, NusaBali

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan ketok palu Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Tabanan 2020 sebanyak 362.813 pemilih. Jumlah ini terjadi pengurangan sebanyak 517 dibandingkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) sebanyak 363.330 pemilih. Pasca penetapan DPT, Tim Pemenangan Cabup-Cawabup juga langsung tetapkan target kemenangan. Tim Pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) yang diusung PDIP patok kemenangan di atas 80 persen di seluruh kecamatan di Tabanan. Sementara Tim Pemenangan Pasangan AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi) targetkan harus menang minimal raih 65 persen suara.

Pantauan NusaBali, rapat pleno terbuka KPU Tabanan dengan agenda rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Tabanan 2020 digelar di Hotel Dewi Sinta, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (16/10). Jumlah DPT yang ditetapkan sebanyak 362.813 pemilih.

Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa, mengatakan jumlah DPT yang ditetapkan ini melalui proses yang cukup panjang. Diawali dari coklit, selanjutnya dilakukan penyusunan terhadap DPS. Kemudian jumlah DPS ini kembali dilakukan penyempurnaan hingga membuka posko layanan pemilih di desa, kecamatan dan kabupaten serta melakukan uji publik. “Dengan proses yang begitu panjang dan detail, kami yakin inilah daftar pemilih terbaik yang bisa kami hasilkan di tengah pandemi Covid-19,” jelas Weda Subawa.

Sementara mengenai adanya pengurangan dari DPS ke DPT, karena ada pemilih yang TMS (Tidak Memenuhi Syarat), seperti  meninggal, ganda dan lainnya. Selain adanya pengurangan dari DPS ke DPT, jumlah DPT yang ditetapkan ini juga terjadi pengurangan sebanyak 3.337 dari DPT pada Pileg 2019 lalu.

Hal ini dimungkinkan akibat dalam penetapan DPT Pemilu 2019 lalu tidak ada tahapan coklit faktual door to door. “Kalau proses DPT 2019 tidak ada tahapan coklit, jadi DPT pemilu terakhir sebelumnya langsung dimutakhirkan, sehingga memungkinkan masih adanya data ganda dan TMS (tidak memenuhi syarat),” bebernya.

Pasca penetapan DPT Ketua Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 1 (satu) Jaya-Wira, yakni I Made Urip menegaskan target suara yang  bisa diraih pada DPT yang sudah ditetapkan itu sesuai dengan target kemenangan Jaya-Wira mencapai 80 persen. Dari jumlah tersebut target suara 80% x 100 sehingga total yang nanti diestimasikan bisa direbut sejumlah 290.250 lebih suara.

"Target kita 80 persen dalam Pilkada kali ini," tegasnya. Untuk bisa mendulang suara lebih banyak kata Urip seluruh kecamatan dijadikan lumbung suara. Tidak ada terkecuali, dia menginginkan seluruh kecamatan di Tabanan dengan jumlah 10 kecamatan bisa menangkan Jaya-Wira di atas 80 persen.

"Target kemenangan ini sudah disampaikan kepada seluruh kader partai baik di ranting maupun anak ranting begitupun di sayap mereka yang sudah bergerak," tegas politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga ini.

Apalagi saat ini, selain diusung PDIP, Jaya-Wira juga didukung oleh Gerindra, PSI, PBB dan PKB sehingga itulah dasar meraih target 80 persen bisa tercapai.

"Di Pileg 2019 kita (PDIP) bisa meraih suara 70 persen, sehingga target suara 80 persen sudah bisa diraih ditambah lagi gerakan ke masyarakat yang kita lakukan terstruktur. Mohon doanya biar bisa 80 persen," tegas politisi sekaligus anggota DPR RI perwakilan Bali ini.

Sedangkan Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut dua (2) Panji-Budi, yakni I Made Asta Darma, menegaskan kemenangan Panji-Budi di Pilkada Tabanan ditarget 65 persen. dalam situasi pandemi Covid-19 ini diharapkan pemilih datang ke TPS di atas 80 persen. "Target kami menang 1 suara pun kami tetap bersyukur," akunya.

Untuk bisa meraih suara 65 persen tersebut, seluruh kecamatan di Tabanan dijadikan lumbung suara. Sebab dia menilai semua aspirasi masyarakat inginkan perubahan. "Contohnya saja pasca musim hujan ini yang menyebabkan banjir kelihatan jadinya jalan yang rusak-rusak, jalan putus dan longsor. Sehingga dengan adanya hal itu masyarakat sudah melihat langsung, sudah bosan dijanjikan," tandas Asta Darma, politisi Golkar asal Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ini. *des

Komentar