nusabali

Desa Sidan Padukan Agrowisata-Sejarah

  • www.nusabali.com-desa-sidan-padukan-agrowisata-sejarah

GIANYAR, NusaBali
Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Gianyar, terus berupaya mengembangkan potensi wilayah desa.

Tak hanya bentang alam, desa ini juga punya poensi wisata sejarah.  Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa mengaku tidak kapok dengan pengembangan desa wisata. "Sekarang kami kembangkan Desa Wisata Kuno yang dikawinkan dengan agrowisata," jelasnya, Kamis (15/12).

Jelas dia, pengembangan agrowisata akan dilakukan dengan mewujudkan Desa Sidan sebagai penghasil produk pertanian organik. Di desa ini terdapat tujuh subak dengan luas 65 hektare. Dia mengaku, untuk mengajak petani ke pertanian organik, tidak mudah. Bahkan dia mengaku setiap hari terjun ke petani memberikan sosialisasi dan dukungan agar kembali ke pertanian organik. Dengan usahanya, tujuh subak di wilayahnya sepakat mewujudkan Desa Sidan sebagai penghasil beras organik.

Kata dia, tujuh subak tersebut adalah Subak Taman Bali, Penempan, Bakbakan, Labak, Tengkung, dan Subak Kualon. Tujuh subak didukung 306 petani penggarap lahan. "Keseluruhan petani sudah sepakat untuk mewujudkan pertanian organik. Tahun 2021, Desa Sidan sudah menghasilkan beras organik," jelas mantan caleg Partai Demokrat Dapil Gianyar ini.

Jelas Sukra, guna meyakinkan petani agar mau bertani model organik, sebelumnya di Subak Taman Bali sudah uji coba penanaman padi organik seluas 2 hektare. Dikatakan,  hasil panennya secara kuantias belum memenuhi harapan. Namun secara kualitas sudah menunjukkan hasil positif. "Percontohan organik sudah panen 2 hektare, kini uji coba lagi seluas 6 hektare. Sehingga tahun 2021 seluruh subak sudah menerapkan pertanian organik," jelasnya.

Tidak saja mengembangkan pertanian organik, papar Sukra, pada akses sekunder berupa jalan subak diperlebar menjadi 1,5 meter. Hal ini selain mempermudah memasukkan traktor ke lahan pertanian, juga dapat digunakan sebagai lintasan tracking untuk wisatawan yang menikmati agrowisata. "Akses pertanian itu juga digunakan sebagai akses tracking wisatawan. Akses ini sudah terwujud, tinggal penataan," bebernya.

Dengan mengawinkan Desa Wisata Kuno denga agrowisata, dia yakin pengembangan pariwisata bisa terwujud. "Sekali pun pariwisata nanti tidak berkembang sesuai harapan, paling tidak Desa Sidan sudah menyandang predikat desa organik, ini sebagai branding desa kami," jelasnya. *nvi

Komentar