nusabali

Covid-19 Melandai, Buleleng Setop WFH

  • www.nusabali.com-covid-19-melandai-buleleng-setop-wfh

SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng memutuskan untuk menghentikan pemberlakukan Work From Home (WFH).

Seluruh pegawai di lingkup Pemkab Buleleng akan bekerja secara normal kembali terhitung mulai Kamis (15/10), karena perkembangan kasus Covid-19 sudah melandai. Penghentian WFH itu ditegaskan kembali melalui Surat Edaran (SE) Bupati Buleleng Nomor 360/2735/SE/Pem/X/2020 tertanggal 14 Oktober. Dengan pemberlakukan SE tersebut maka Pemkab Buleleng kembali menerapkan Work From Office (WFO) sejak Kamis kemarin hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Alasannya dari sisi fluktuasi kasus Covid-19 di Buleleng rata-rata di bawah sepuluh dan beberapa kali di bawah lima. Klaster kantor juga tidak begitu tinggi, hanya ada 1-2 kasus sehingga tidak menjadi klaster,” jelas

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa  yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng. Selain alasan Covid-19 yang sudah melandai alasan lain yang mendasari SE itu diterbitkan karena realisasi APBD Perubahan yang sudah disetujui harus bergerak mengejar target tuntas 2,5 bulan ke depan. Upaya merealisasi APBD Perubahan ini menurut Suyasa memerlukan pegawai yang cukup.

Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 hingga Kamis siang kemarin kembali mencatat satu pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Pasien korban Covid-19 ke- 48 itu adalah warga Kecamatan Buleleng. Perempuan 73 tahun itu meninggal pada Rabu (14/10) dalam masa isolasi di RSUD Buleleng.

Menurut catatan medis pasien yang bersangkutan mulai menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/10) setelah dirujuk salah satu rumah sakit swasta di Buleleng. Lansia yang juga memiliki riwayat penyakit penyerta jantung itu mengeluh mengalami nyeri dada, demam, batuk dan sesak nafas sejak seminggu sebelumnya. Setelah mendapatkan penanganan dokter, dia dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.  Usia yang sudah renta dan penyakit penyerta yang dimiliki membuat perempuan lansia ini tak mampu bertahan lebih lama, hingga dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada Rabu (14/10).

Selain itu juga terdata penambahan kasus konfirmasi baru sebanyak 5 orang, 2 orang masing-masing berasal dari Busungbiu dan Kubutambahan, sedangkan 1 orang lainnya berasal dari Kecamatan Banjar. Penambahan lima kasus baru berdampak pada kasus konfirmasi kumulatif yang kini berjumlah 939 orang. Namun 850 orang di antaranya dinyatakan sembuh, termasuk 7 pasien yang baru mengantongi diagnosis klinis dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Kamis pagi kemarin.

Dua orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Buleleng, sedangkan 3 sisanya berasal dari Kecamatan Banjar, Sawan dan Busungbiu. Hingga kemarin Gugus Tugas Kabupaten masih merawat 29 pasien Covid-19 di Buleleng dan 12 orang lainnya di luar Buleleng. *k23

Komentar