nusabali

Pandemi, Perajin Tongkat Komando Tampaksiring Tetap Eksis

  • www.nusabali.com-pandemi-perajin-tongkat-komando-tampaksiring-tetap-eksis

GIANYAR, NusaBali
Pandangan yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19, telah melumpuhkan segala jenis usaha kerajinan,  tak sepenuhnya benar.

Terbukti, kerajinan tongkat komando di Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, tetap eksis.  Permintaan tongkat komando bermotif ukiran khas Bali tetap datang dari kalangan pejabat, khususnya TNI/Polri hingga Kejaksaan. Seperti diungkapkan salah seorang perajin tongkat komando, I Nyoman Edi Swatama, Rabu (14/10). Edi mengatakan sebelum pandemi Covid-19, dia bersama perajin lain  juga membuat perhiasan dan patung untuk diekspor. Namun semenjak pandemi, pesanan kerajinan mulai berkurang. Sehingga di kini fokus menerima pesanan tongkat komando. "Semenjak pandemi, pesanan kerajinan mulai berkurang, saya beralih ke tongkat komando ini," katanya.

Dikatakan, tongkat komando yang dibuat banyak dipesan oleh kalangan pejabat tinggi TNI/Polri hingga Kejaksaan. "Di pasar lokal saya menjual tongkat komando untuk TNI/Polri dan Kejaksaan," tegasnya.

Edi mengatakan usaha tongkat komando ini tetap jalan dan tidak terpengaruh Covid-19. Bahkan,  menurutnya, tongkat komando rutin dipesan setiap ada kegiatan sertijab pejabat TNI, Polri, kejaksaan. "Setelah sertijab pasti ada pesanan. Kemarin sempat ada pesanan dari mantan Danjen Kopassus. Sekarang beliau tugas di Irian Jaya sudah bintang dua. Kemarin juga ada pesanan untuk Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Barat," katanya.

Dikatakan, mereka sering memesan tingkat komando lewat ajudan. Selain itu ada juga pesanan dari para pengusaha yang selanjutnya dihadiahkan kepada para petinggi TNI/Polri hingga Kejaksaan. "Biasanya pengusaha banyak yang beli dihadiahi ke pejabat, dengan para pengusaha harga umum biasanya Rp 4 juta lebih, tergantung pesanan," ungkapnya.

Meski sudah mahir mengukir sejak kecil, namun usaha tongkat komando ini baru ditekuni sejak 2 tahun lalu. Dia pun tidak menduga usaha ini akan memberi berkah di tengah pandemi Corona yang telah mematikan sejumlah bidang usaha. "Kalau ke tongkat ini sejak dua tahun lalu, sebelumnya khusus Jewelery dengan bahan kuningan, jadi saya tidak memprediksi akan ada covid yang memberi dampak seperti ini, apalagi covid kan baru awal tahun ini," katanya.

Dikatakan, awalnya Edi hanya menerima order tongkat komando dari rekannya di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Rekannya itu hanya membawakan kayu, kemudian diukir di bengkel kerjanya, Desa Tampaksiring. "Dari sana saya mulai mencoba membuat dengan lambang TNI Polri, dan saya coba pasarkan sendiri ternyata laku," katanya.

Dikatakan, sampai saat ini sudah ada ratusan tongkat komando yang diproduksi. "Sebulan lalu saya memproduksi pesanan 20 tongkat komando," jelasnya.

Menurut Edi, pembuatan tongkat komando hanya rumit saat mengukir.  hiasan lain dapat dikerjakan dengan mudah bersama perajin lain. "Rumit di bagian mengukirnya saja. Kalau bagian logamnya tinggal cetak, kemudian difinising lalu dilapisi emas dengan cara dicelup," terangnya. *nvi

Komentar